EmitenNews.com -PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI) menargetkan pertumbuhan pendapatan di sepanjang 2024 hanya sebesar 10 persen dari realisasi pendapatan yang berakhir 31 Desember 2023.

 

"Target pendapatan tahun ini sekitar 10 persen naik dibandingkan dengan (realisasi) tahun ini," kata Direktur BIPI, Michael Wong saat pelaksanaan Public Expose Astrindo secara virtual, Rabu (15/11).

 

Michael mengatakan, perkiraan pertumbuhan pendapatan untuk Tahun Buku 2024 tergantung dari harga batubara, namun diharapkan harga batubara akan berbalik mengalami kenaikan di penghujung tahun ini atau pada Kuartal I-2024.

 

Perlu diketahui, total pendapatan BIPI untuk periode Januari-September 2023 mencapai USD493,31 juta atau meroket 1.310,26 persen dibanding periode yang sama di 2022 yang senilai USD34,98 juta.

 

Menurut Michael, realisasi pendapatan hingga akhir 2023 akan mencapai angka proporsional dengan realisasi per 30 September 2023 yang sebesar USD493,31 juta. "Target pendapatan sampai akhir tahun ini kurang lebih prorata dari September 2023 atau ditambah 25 persen," ucapnya.

 

Total pendapatan BIPI untuk periode Januari-September 2023 didominasi oleh penjualan batubara yang mencapai USD468,71 juta. Sementara itu, pada periode Januari-September 2022 perseroan belum sama sekali mencatatkan penjualan batubara.

 

"Pada tahun ini Astrindo telah berhasil melaksanakan akuisisi atas beberapa tambang yang sebelumnya milik PTT Thailand, yaitu pada Februari 2023. Ini sudah terlihat efek positifnya terhadap kinerja BIPI, bahwa revenue sudah meningkat sangat tajam dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya," papar Michael.

 

Sementara itu, lanjut dia, laba bersih pada tahun depan diperkirakan bakal mengalami peningkatan sekitar 40-50 persen dibanding realisasi per 31 Desember 2023. Seperti diketahui, selama periode Januari-September 2023 jumlah laba bersih BIPI mencapai USD34,7 juta atau melambung 236,24 persen dibanding periode yang sama di 2022 senilai USD10,32 juta.

 

Guna dapat mendukung proyeksi laba bersih di sepanjang 2023, ungkap Michael, perseroan diperkirakan akan menghabiskan belanja modal (capex) hingga akhir tahun ini sebesar USD11,15 juta. Sedangkan, realisasi capex hingga akhir September 2023 sebesar USD9,6 juta.