EmitenNews.com - Bank Mandiri (BMRI) akan melakukan stock split dengan rasio 1:2. Artinya, satu saham lawas dengan nominal Rp250 per lembar dibelah menjadi dua dengan nominal Rp125. Itu dilakukan untuk mendongkrak likuiditas perdagangan saham perseroan. 


Selain itu, memperluas distribusi kepemilikan saham melalui penyesuaian harga saham sehingga mencapai trading range optimal untuk jangkau berbagai elemen pelaku pasar. ”Dengan peningkatan transaksi diharap harga saham perseroan lebih tinggi dari nilai teoritis setelah pelaksanaan stock split,” tulis Rudi As Aturridha, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri.


Rencana peretasan saham itu, dilaksanakan paling lambat 30 hari setelah pelaksanaan RUPS pada 14 Maret 2023. Stock split itu, sesuai hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 3 Februari 2023. Dengan pelaksanaan stock split itu, nilai nominal baru saham Bank Mandiri menjadi Rp125 per lembar dari sebelumnya Rp250 per saham. 


Selanjutnya, jumlah saham setelah stock split menjadi 93.333.333.332 helai alias 93,33 miliar eksemplar. Menanjak dari sebelum stock split dengan jumlah saham Bank Mandiri mencapai 46.666.666.666 saham atau 46,66 miliar eksemplar. Dan, jadwal pemecahan nilai nominal sebagai berikut.


Tanggal efektif pada 10 April 2023, akhir perdagangan saham dengan nilai nominal lama di seluruh pasar pada 6 April 2023, mulai perdagangan saham dengan nilai nominal baru di pasar reguler dan negosiasi pada 10 April 2023, penentuan daftar pemegang saham berhak saham stock split pada 11 April 2023, dan mulai perdagangan saham dengan nilai nominal baru di pasar tunai pada 12 April 2023. (*)