EmitenNews.com - PT Golden Eagle Energy Tbk. (SMMT) bersiap mengambil alih 100% kepemilikan PT Triaryani, perusahaan tambang batu bara yang memiliki cadangan hingga 273 juta ton. Tambang tersebut mengantongi Izin Usaha Pertambangan (IUP) aktif hingga 2031 dan dapat diperpanjang dua kali masing-masing selama 10 tahun.

Saat ini, SMMT telah menggenggam 85% saham Triaryani melalui anak usahanya, PT Naga Mas Makmur Jaya. Sementara 15% sisanya dikuasai oleh PT Bara Enim Sejahtera, anak usaha dari PT Sinar Unggul Internasional.

Rencana akuisisi ini bermula dari kesepakatan antara induk usaha SMMT, yakni PT Golden Energy Investama, dengan Sinar Unggul Internasional untuk membeli seluruh saham Bara Enim Sejahtera milik Budi Susanto dan kawan-kawan pada 27 Maret 2025. Namun, pada 7 Mei 2025, hak pembelian itu dialihkan langsung kepada SMMT.

Nilai akuisisi 100% saham Bara Enim Sejahtera ditaksir mencapai Rp673,2 miliar. Untuk mendukung transaksi ini, induk usaha SMMT yang dimiliki pengusaha Ng See Yong, memberikan pinjaman senilai Rp500 miliar. Pinjaman tersebut disertai bunga 7% per tahun dengan jangka waktu 10 tahun.

Dana tersebut memungkinkan SMMT untuk menyetorkan uang muka sebesar Rp400 miliar, yang wajib dibayarkan paling lambat 30 hari sejak penandatanganan perjanjian. Sisa pembayaran akan menggunakan dana hasil penerbitan saham baru melalui skema private placement.

Manajemen SMMT menilai akuisisi penuh Triaryani merupakan langkah strategis penting bagi pertumbuhan usaha ke depan.

“Dengan cadangan besar dan legalitas operasi yang kuat, Triaryani memiliki kontribusi signifikan dan berkelanjutan terhadap kinerja SMMT secara keseluruhan,” tulis manajemen dalam keterbukaan informasi yang dikutip Selasa (17/6/2025).

Untuk melanjutkan aksi korporasi ini, SMMT masih harus mengantongi restu pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dijadwalkan digelar pada 18 Juni 2025, mengingat nilai transaksi tergolong material.