EmitenNews.com - Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menegaskan peringkat Adhi Karya (AHDI) dengan idA-. Itu juga berlaku untuk obligasi berkelanjutan II, dan III. Prospek peringkat perusahaan tersebut stabil.


Peringkat itu, merefleksikan posisi pasar perseroan dalam sektor konstruksi kuat, keuntungan sebagai perusahaan milik negara, dan sinergi kuat dengan anak usaha akan mendukung peningkatan marjin. Peringkat itu, dibatasi leverage tinggi, dan proteksi arus kas leeman, risiko eksekusi terkait pertumbuhan order book, dan lingkungan bins relatif tidak stabil.


Peringkat itu bisa dinaikkan kalau perseroan dapat mempertahankan kebijakan terhadap investasi secara disiplin didukung order book kuat, dan eksekusi secara baik atas ordre book tersebut. Lalu perbaikan metrik kredit secara berkelanjutan. Peringkat data dilorot kalau perseroan menambah utang secara signifikan dari proyeksi.


Dengan begitu, mengakibatkan leverage menjadi lebih tinggi dan rasio cakupan bunga melena secara berkelanjutan. Pefindo juga bisa menurunkan peringkat kalau akses Adhi Karya terhadap pendanaan memburuk yang dapat berdampak pada kapasitas untuk membiayai kembali utang jatuh tempo, atau membayar utangnya.


Adhi Karya berdiri pada 1960. Sebuah perusahaan milik negara bergerak bidang jasa konstruksi. Bisnis Adhi Karya diklasifikasi menjadi empat segmen utama. Yaitu konstruksi, engineering procurement and construction (EPC), properti dan realty, dan infrastruktur. Per 31 Maret 2022, pemegang saham Adhi Karya yaitu pemerintah indonesia 51 persen, dan publik 49 persen. (*)