EmitenNews.com - Sucor Sekuritas memperkenalkan Halloween Strategy menjelang kuartal IV-2022. Momen menjelang Halloween bukan momen menakutkan untuk masuk ke pasar saham, justru menjadi momen emas.

 

 “Halloween strategi adalah strategi waktu pemasaran berdasarkan hipotesis bahwa saham berkinerja lebih baik antara 31 Oktober dan mungkin mereka melakukannya antara awal Mei hingga akhir Oktober. Kita bisa membeli saham di bulan november, menahan selama musim dingin, kemudian menjual bulan april.” Ujar Bernadus Wijaya, CEO Sucor Sekuritas pada event Stalk Sabtu 08 OKtober

 

IHSG selama bulan Agustus hingga September mampu bertahan di atas 7020 didorong oleh  sektor keuangan  dan komoditas. Kenaikan  saham perbankan  disebabkan kenaikan  loan growth  10,62%, dan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cukup kuat di Q2 sebesar 5,41%. 

 

Saham energy dan komoditas diuntungkan dengan naiknya harga komoditas dunia, seperti batu bara dan gas dunia pasca konflik Rusia-Ukraina. The fed semakin agresif dengan meningkatkan suku  bunga  mencapai  3-3,25%.  Sedangkan  Bank  Indonesia  sepanjang  tahun  2022  sudah meningkatkan  suku bunga acuan 75 basis poin, dan inflasi bulan Agustus mencapai 4,69%. Bernadus memprediksi suku bunga US dapat mencapai 4,25-4,5%, kemudian inflasi diprediksi akan mencapai 6-7%, disusul dengan kenaikan suku bunga acuan.

 

Strategi Halloween menyarankan investor harus berinvestasi penuh dalam saham dari November hingga Mei. Sentimen negatif yang melanda IHSG dalam bulan Agustus-September membuat IHSG cenderung bergerak sideways. Sentimen negatif akan berakhir di bulan Desember. Sedangkan pada bulan Oktober-Desember akan lebih banyak sentiment positif. Commodity Boom dan musim dingin yang terjadi di Eropa memberi dampak positif untuk sektor komoditas. Selain itu, Indonesia juga sebagai penghasil batu bara terbesar di dunia.

 

Bukan hanya sektor komoditas saja yang terdampak positif dengan adanya peningkatan kebutuhan  energi.  Sektor  perbankan,  Sektor  Otomotif,  Retail,  Kontrusksi  dan  Nikel  juga terdampak positif dengan  sentiment negative yang terjadi.  Sektor komoditas  dengan  adanya peningkatan energy secara global dan meningkatknya permintaan electric vehicle, saham yang bisa kita cermati   INDY, PTBA,BUMI,BIPI,HRUM,ANTM dan MDKA.


Kenaikan kredit perbankan juga memberikan dampak positif untuk saham BBCA dan BBRI. Untuk sektor otomotif dan retail dengan masih berlakunya PPNBM 0% dan meningkatnya PMI Indeks juga memberi dampak positif untuk  ASII dan RALS. Sedangkan dari sektor konstruksi, pergerakan saham  ADHI dan WSKT patut untuk diperhatikan, dengan adanya proyek IKN yang mulai berjalan dan harus rampung di tahun 2024 dan kenaikan BBM dimana pemerintah bisa mengalokasikan dana subsidi untuk memenuhi pembangunan infrastruktur.