EmitenNews.com - PT Victoria Investama Tbk (VICO) akan melakukan Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu dengan menerbitkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau right issue sebanyak-banyaknya 9.963.922.679 saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp100 per saham atau sebesar 49,75%  dari modal ditempatkan dan disetor penuh.

 

Manajemen BVIC dalam prospektus yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI) Kamis (6/10) menyebutkan Harga Pelaksanaan Rp150 hingga dengan Rp180 per saham.  sehingga jumlah dana yang akan diterima Perseroan dalam PMHMETD I ini adalah sebanyak-banyaknya sebesar Rp1.494.588.401.850 hingga Rp1.793.506.082.220.

 

Setiap pemegang 100 (seratus) saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (“DPS”) Perseroan pada penutupan perdagangan saham Perseroan di Bursa Efek Indonesia tanggal 28 November 2022 berhak atas 99 HMETD, dimana setiap 1 (satu) HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 (satu) Saham Baru yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pelaksanaan HMETD.

 

Rencananya, 23,81 persen dana hasil right issue akan digunakan untuk mengambil bagian atas saham-saham yang akan dikeluarkan dalam rencana penambahan modal dengan menerbitkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu BVIC.

 

Oleh BVIC, dana itu guna memenuhi ketentuan modal inti minimum bank sebesar minimum Rp3 triliun sebagaimana disyaratkan oleh POJK No. 12/POJK.03/2020 Tentang Konsolidasi Bank Umum.

 

Selebihnya, 15,67 persen dana itu untuk melakukan pengambilalihan sebanyak 288.000.000 saham PT Bank Victoria Syariah (BVIS) yang dimiliki oleh BVIC, yang merupakan 80 persen dari total seluruh saham yang telah dikeluarkan dan disetor penuh dalam BVIS.

 

Sedangkan 60,52 persen dana right issue akan Perseroan gunakan untuk mengambil bagian atas saham-saham yang akan dikeluarkan BVIS dalam rencana penambahan modal BVIS dalam rangka memenuhi ketentuan modal inti minimum bank sebesar minimum Rp1 triliun sebagaimana disyaratkan oleh POJK No. 12/POJK.03/2020 Tentang Konsolidasi Bank Umum.