EmitenNews.com - Panasia Indo Resources (HDTX) per 31 Maret 2023 masih merugi Rp586,83 juta. Menyusut 92 persen dari episode sama tahun sebelumnya mengoleksi rugi Rp7,40 miliar. Efeknya, rugi per saham dasar terjun bebas menjadi Rp0,0002 dari posisi sama tahun sebelumnya Rp0,0021 per lembar. 


Perosotan kinerja itu seiring pendapatan usaha hanya Rp5,40 juta, melorot 85 persen dari edisi sama tahun sebelumnya Rp3,85 miliar. Beban pokok penjualan Rp6,85 miliar, susut 43 persen dari fase sama tahun lalu Rp12,15 miliar. Rugi kotor Rp6,84 miliar, mengerucut 17 persen dari posisi sama tahun sebelumnya Rp8,29 miliar. 


Beban penjualan Rp3,75 juta, susut dari Rp118,60 juta. Beban umum dan administrasi Rp2,50 miliar, turun dari Rp2,76 miliar. Total beban usaha Rp2,50 miliar, mengalami penyusutan dari Rp2,88 miliar. Rugi usaha Rp9,35 miliar, turun tajam dari edisi sama tahun sebelumnya Rp11,18 miliar. Rugi sebelum pajak Rp1,03 miliar, susut dari Rp7,93 miliar. 


Pendapatan sewa Rp2 miliar, naik dari Rp1,38 miliar. Keuntungan penjualan aset tetap Rp133,91 juta, turun dari Rp369,02 juta. Pendapatan bunga dan keuangan lainnya Rp1,32 juta turun dari Rp1,34 juta. Keuntungan kurs mata uang asing Rp5,98 miliar dari tekor Rp716,04 juta. Beban bunga dan beban keuangan lainnya Rp4,10 juta bengkak dari Rp3,86 juta. Penghasilan lain-lain bersih Rp8,32 miliar, naik dari Rp3,24 miliar. 


Jumlah ekuitas Rp78,37 miliar, naik dari episode sama tahun lalu senilai Rp77,78 miliar. Defisit Rp2,01 triliun, bengkak dari posisi akhir tahun sebelumnya Rp2,01 triliun. Jumlah liabilitas Rp340,18 miliar, susut dari akhir tahun lalu Rp343,47 miliar. Jumlah aset Rp261,80 miliar, turun dari akhir tahun sebelumnya Rp265,69 miliar. (*)