EmitenNews.com - Tahun ini PT Acset Indonusa Tbk (ACST) optimistis meraih pertumbuhan nilai kontrak baru. Apalagi perseroan telah mendapatkan 4 kontrak baru sebesar Rp 2 miliar pada Januari 2022.

 

Selain itu tahun lalu perolehan nilai kontrak baru ACST juga meningkat. Sebagai gambaran, di sepanjang tahun 2021, ACST membukukan nilai kontrak sebesar Rp 431 miliar. Raihan tersebut meningkat 44% dibandingkan tahun 2020, dimana ACST mencatatkan nilai kontrak sebesar Rp 298 miliar.

 

"Apabila dilihat dari pencapaian kontrak baru kami, kontributor utamanya adalah dari bidang infrastruktur. Saat ini mayoritas kontrak baru kami didapatkan dari pihak swasta," jelas Sekretaris Perusahaan ACST, Maria Cesilia, Selasa (22/2).

 

Maria menambahkan, pasar konstruksi tetap akan menantang di tahun 2022.  Operational excellence  dengan disiplin finansial masih menjadi agenda besar ACST pada tahun ini. Upaya-upaya yang dilakukan di internal ACST pun dinilai masih berada pada jalur yang tepat untuk mencapai tujuan perseroan.

 

Tapi, ACST masih enggan membeberkan terkait detil proses tender yang sedang dijalani. Maria hanya bilang, perseroan masih fokus pada sektor struktur, infrastruktur dan fondasi. Selain itu, dari sub-sektor infrastruktur yang menjadi fokus ACST adalah jalan tol ( landed  maupun  elevated ), pelabuhan, pembangkit listrik dan bandara.

 

Prinsip kehati-hatian menjadi pertimbangan ACST dalam meneken kontrak baru. Menurut Maria, ACST senantiasa mengambil langkah-langkah strategis yang dipandang mampu mendukung pertumbuhan perusahaan untuk memberikan yang terbaik bagi seluruh pemangku kepentingan.

 

Kendati demikian, ACST tidak akan menutup mata atas peluang bisnis yang ada di wilayah Ibu Kota Negara (IKN) baru."ACSET selalu mengkaji setiap kesempatan yang ada. Tidak tertutup juga kami mengerjakan perumahan, kawasan industri, dan pergudangan. Tentunya ketika proyek-proyek ini sesuai dengan profil risiko bisnis ACSET, maka tidak menutup kemungkinan kami akan ikuti," papar Maria.

 

Sementara itu, terkait nilai belanja modal atawa  capital expenditure  (capex), dana capex ACST nantinya akan menyesuaikan dengan kebutuhan proyek.Adapun, dana capex akan digunakan untuk menambah dan mengganti alat produksi ACST yang sudah habis masa pakainya.