EmitenNews.com - Teknologi digital satu salah satu sektor unggulan. Bahkan, bisa mengalahkan pandemi Covid-19, dan menjadi pemenang. Presiden Joko Widodo menerangkan, kesuksesan sektor teknologi digital lantaran mampu melayani berbagai transaksi masyarakat di tengah pembatasan kontak fisik selama pandemi Covid-19. Semua itu berkat adanya pemanfaatan teknologi untuk menjawab kebutuhan masyarakat.


Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan pidato Presiden Jokowi itu, dalam acara Opening Ceremony The 3rd Indonesia Fintech Summit 2021 secara hybrid dari Bali, Sabtu (11/12/2021). Dalam situasi pandemi Covid-19, kata dia, teknologi digital menjadi salah satu yang merupakan pemenang. Jadi, dalam situasi seperti ini, teknologi digital memberikan solusi.


Karena itulah, pemerintah terus melakukan transformasi digitalisasi di berbagai sektor. Termasuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Ke depan, transformasi menuju digital teknologi akan menjadi terakselerasi.


Sri Mulyani Indrawati menyebutkan, pandemi Covid-19 justru mempercepat proses perubahan yang sedang terjadi, melakukan akselerasi adopsi penggunaan teknologi di seluruh masyarakat di dunia. Pandemi Covid-19 adalah kejadian luar biasa yang juga menciptakan momentum luar biasa.


Menurut Menkeu Sri Mulyani, pemulihan ekonomi domestik terus berlanjut, dengan pertumbuhan pada triwulan II-2021 dapat mencapai 7,1 persen (yoy). Sayangnya, kata dia, akibat virus Corona varian Delta, pertumbuhan pada triwulan III-2021 sedikit melambat, namun masih tumbuh positif 3,51 persen (yoy).


Dengan fakta seperti itu, Sri Mulyani Indrawati mengklaim, pemulihan ekonomi Indonesia termasuk salah satu yang tercepat di ASEAN. Itu antara lain ditopang oleh pertumbuhan positif seluruh komponen pengeluaran serta meningkatnya harga komoditas. Investasi juga kembali menunjukkan kinerja yang baik dengan tumbuh 3,74 persen (yoy).


Dari sisi produksi, sektor-sektor utama juga mampu tumbuh positif pada triwulan III-2021. Pada November 2021, PMI manufaktur Indonesia juga sudah berada pada zona ekspansi yaitu pada angka 53,9.


Dengan fakta-fakta seperti itu, pemerintah optimistis pemulihan ekonomi akan terus berlanjut pada tahun 2022 yang diperkirakan dapat tumbuh di atas 5 persen (asumsi makro 5,2 persen). Dalam APBN tahun 2022, Pemerintah tetap bersifat antisipatif, responsif, dan fleksibel untuk merespons masih tingginya ketidakpastian akibat pandemi Covid-19, serta terus menjaga optimisme pemulihan ekonomi.


“Pemerintah terus mendorong pelaksanaan reformasi sektor riil, fiskal dan sektor keuangan untuk akselerasi pertumbuhan ekonomi dan terus menjaga kesinambungan fiskal jangka menengah dan panjang,” urai Sri Mulyani Indrawati.


Dalam acara yang berlangsung hingga Minggu (12/12/2021) itu, hadir antara lain Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, Ketua Dewan Kehormatan OJK, Wimboh Santoso, dan Gubernur Bali, I Wayan Koster, serta sejumlah pejabat lainnya. ***