EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan melanjutkan koreksi. Itu menilik gerak gemulai rupiah. Kondisi itu, membuat investor asing kembali membukukan net sell pasar reguler.


Selain itu, para pemodal juga akan mengantisipasi Forum Open Market Committee (FOMC) pekan ini. Lalu, rilis data ekonomi global kurang memuaskan. ”Kami perkirakan Indeks bergerak pada rentang support 6.830, dan resisten 6.880,” tutur Lukman, Research Analyst Reliance Sekuritas Indonesia, Selasa (26/7).


Secara teknikal, Indeks Masih di atas MA20 dan MA5. So, indeks masih ada peluang untuk mengalami rebound. Namun, perlu diwaspadai karena Indeks membentuk gap up. Beberapa saham berpotensi naik antara lain TBIG, ESSA, MDKA, HRUM, BRMS, ASLC, INDY, KKGI, dan MPMX.


Indeks mengawali pekan dengan susut 0,41 persen menjadi 6.858. Beberapa sektor pendorong pelemahan Indeks di antaranya sektor teknologi minus 3,25 persen, transportasi dan logistik tekor 1,91 persen, dan keuangan menukik 0,60 persen. Investor asing membukukan net sell Rp350,56 miliar dengan saham-saham paling banyak didistribusi MDKA, ANTM, dan BBRI.


Sementara itu, bursa saham Amerika Serikat (AS) Wall Street ditutup bervariasi cenderung menguat, hanya Nasdaq melemah 0,43 persen. Para investor masih menunggu rilis laporan kuartal II-2022 dari 170 emiten S&P 500, dan Microsoft induk google. Selain itu, pemodal juga menunggu keputusan The Fed pada FOMC.  


Bursa Asia sudah diperdagangkan bervariasi. Indeks Kospi kembali menguat tipis 0,01 persen, dan Nikkei 225 mengalami koreksi 0,39 persen. Sementara itu, Bank of Japan (BoJ) tengah mengadakan meeting membahas soal monetary policy. (*)