Tertekan, IHSG Arungi Level 7.500
Seseorang berjalan di bagian teras depan gedung Bursa Efek Indonesia. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,97 persen menjadi 7.464. Saham sektor basic material mengalami koreksi terbesar, sebaliknya saham sektor kesehatan membukukan penguatan terbesar. Koreksi indeks antara lain didorong aksi profit taking.
Aksi ambil untung terjadi setelah mengalami penguatan pada perdagangan Jumat, 1 Agustus 2025 lalu, di tengah peningkatan ketidakpastian global akibat tarif, dan data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) melemah. Beberapa laporan kinerja keuangan emiten domestik mengalami penurunan juga menjadi faktor negatif.
Pasar domestik, juga menanti sejumlah indikator ekonomi akan rilis pekan ini. Yaitu, pertumbuhan product domestic bruto (PDB) kuartal II 2025, cadangan devisa Juli 2025, consumer confidence, retail sales, car sales, dan motorbike sales.
Secara teknikal, indikator MACD berpotensi membentuk death cross dengan histrogram positif makin melemah. Sedang indikator Stochastic RSI mendekati area oversold. Sehingga indeks diperkirakan terkonsolidasi di kisaran level psikologis 7.500.
Di sisi lain, Tiongkok akan merilis data Caixin Service PMI Juli 2025 diperkirakan turun menjadi 50.2 dari periode Juni 2025 di level 50.6, juga mengalami penurunan, dan merupakan area ekspansi terendah sejak September 2024.
Sedang AS, investor akan mencermati indeks ISM Service Juli 2025 diperkirakan membaik pada level 51.5 dari Juni 2025 di level 50.8. Berdasar data itu, Phintraco Sekuritas menyarankan investor mengoleksi sejumlah berikut. Yaitu, BMRI, JPFA, ADMR, ADRO, dan SCMA. (*)
Related News
Menuju 2026, Upbit Soroti Arah Baru Pertumbuhan Industri Kripto
IHSG Merosot Tipis di Akhir Pekan, Enam Sektor Jadi Pemberat
IHSG Sesi I (19/12) Seret Seluruh Indeks Sektoral, Kompak Merah!
Wall Street Rebound, IHSG Cenderung Menguat
Tekanan Jual Menderas, IHSG Susuri Level 8.500
Aksi Jual Hantui IHSG, Serok Saham BMRI, BKSL, dan KLBF





