EmitenNews.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendapat pujian dari Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan. Pujian diberikan atas cepatnya penyelesaian pengerjaan proyek Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu). Pujian tersebut dilontarkan saat meninjau langsung pengerjaan Tol Cisumdawu bersama Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Kamis (30/9/2021).


"Saya kira ini merupakan pekerjaan yang hebat oleh Kementerian PUPR sehingga pembangunan Tol Cisumdawu dapat berjalan dengan cepat," kata Menko Luhut Binsar Pandjaitan dalam pernyataannya, Minggu (3/10/2021).


Karena itu, Menko LBP optimistis proyek Tol Cisumdawu bisa digunakan pada 2022 mendatang. Keberadaan tol tersebut, kelak, diyakini bisa memangkas waktu perjalanan dari Bandung menuju Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati.


"Setelah melihat langsung kondisi di lapangan, saya optimistis Tol Cisumdawu bisa mulai digunakan pada tahun 2022. Melalui tol ini, perjalanan dari Bandung sampai Kertajati nantinya bisa ditempuh dalam waktu 1 jam," katanya.


Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono menyatakan, penyelesaian pembangunan Tol Cisumdawu sangat penting untuk efektivitas operasional Bandara Kertajati, Pelabuhan Patimban, serta pengembangan ekonomi kawasan Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan), dan Kawasan Rebana Jawa Barat.


Menteri Basuki mengapresiasi upaya-upaya Direktorat Jenderal Bina Marga dan Badan Urusan Jalan Tol (BUJT) dalam rangka percepatan penyelesaian Tol Cisumdawu itu. Ia meminta percepatan terus dilanjutkan, terutama pada pembebasan lahan. Dengan begitu dia berharap tidak ada hambatan besar, sehingga pengerjaannya bisa selesai akhir tahun ini.


Interchange Cileunyi merupakan salah satu bagian dari Tol Cisumdawu seksi 1 phase III yang saat ini progres pekerjaannya telah mencapai 89,10 persen. Dibangun sejak Mei 2021, Interchange Cileunyi untuk menghubungkan jalan Tol Cisumdawu seksi 1 dengan jalan nasional. Nantinya, seksi 1 dan seksi 2 akan memiliki 8 jembatan, 13 overpass dan 8 underpass.


Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) DKI Jakarta-Jawa Barat Wilan Oktavian mengutarakan, diperlukan percepatan progresif dalam penyelesaian Tol Cisumdawu, terlebih untuk seksi 1. Wilan menjelaskan, telah dilakukan upaya percepatan melalui penambahan jumlah tenaga kerja dan alat-alat berat (crane, launcher, excavator, compactor, dump truck, paver).


"Kami optimistis untuk pekerjaan fisik seksi 1 dan seksi 2 dapat diselesaikan pada akhir tahun 2021," ujarnya.


Untuk seksi 4 dan seksi 5 sedang dilakukan percepatan pada pembebasan lahan. Apabila pembebasan lahan sudah tuntas pada Oktober 2021, pekerjaan di kedua seksi tersebut juga dapat dikebut untuk selesai Desember 2021.


Proyak Jalan Tol Cisumdawu terdiri dari 6 seksi yang dibangun dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dengan biaya konstruksi Rp5,5 triliun. Dari keenam seksi, Seksi 1 Cileunyi-Rancakalong sepanjang 11,45 km dan seksi 2 Rancakalong-Sumedang sepanjang 17,05 km dikerjakan oleh Pemerintah sebagai bagian dari viability gap fund (VGF) guna menaikkan kelayakan investasi tol tersebut. Saat ini progres seksi 1 secara keseluruhan sebesar 94,55 persen, sedangkan progres seksi 2 sebesar 95,80 persen.


Kemudian Seksi 3-6 dikerjakan oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yakni PT Citra Karya Jabar Tol (CKJT). Untuk Seksi 3 dari Sumedang ke Cimalaka sepanjang 4,05 km konstruksinya telah rampung 100 persen. Pembangunan Seksi 4 Cimalaka - Legok sepanjang 8,20 km konstruksinya sudah 6,59 persen, dan seksi 5 Legok - Ujungjaya sepanjang 14,9 km progres konstruksinya 20,65 persen. Sedangkan seksi 6 Ujung Jaya-Dawuan progres konstruksinya sudah 63,29 persen.


Salah satu tantangan dalam pembangunan Tol Cisumdawu adalah penanganan lereng di Dusun Bojongtotor dengan ketinggian maksimum 136 meter. Beberapa alternatif solusi penanganan antara lain dengan penggalian tanah atau regrading, penguatan lereng, sumuran dengan sistem pompa, serta penambahan lahan agar lereng menjadi lebih landai. Melalui 4 metode tersebut, penanganan lereng ditargetkan selesai pada Desember 2021. ***