EmitenNews.com - Pembangunan Jalan Tol Serang-Panimbang (Serpan), Banten, tidak sepenuhnya menggembirakan. Pemerintah Kabupaten Serang menagih janji pengembang jalan bebas hambatan itu, soal relokasi empat SD dan Balai Desa Cikeusal. Proses relokasi hingga kini belum tuntas meskipun jalan tol seksi 1 (Serang-Rangkasbitung) sudah resmi dibuka.


Kepada wartawan di halaman Pendopo Bupati Serang, Senin (22/11/2021), Wakil Bupati Pandji Tirtayasa mengatakan, relokasi fasilitas publik itu harus segera diselesaikan. “Itu sudah ada MoU-nya. Kami tagih janji mereka.”


Pandji Tirtayasa mengungkapkan, sebelumnya pihak pemerintah daerah meminta jalan tol itu tidak diresmikan terlebih dahulu sebelum proses relokasi selesai. Tetapi, ternyata peresmian jalan tol itu, sudah kebijakan nasional. “Saya yakin Pak Jokowi juga tidak tahu kalau masih ada persoalan ini.”


Empat SD yang harus direlokasi yakni SDN Cilayangguha, SDN Seba, dan SDN Inpres Cikeusal di Kecamatan Cikeusal dan SDN Cipete di Kecamatan Kragilan. Kemudian Balai Desa Cikeusal, sudah dirobohkan bangunannya. tetapi sampai sekarang belum ada penggantinya.


Keempat SD dan balai desa itu harus direlokasi karena berada di lintasan dan berdekatan dengan jalan tol. Proses relokasi ini terbilang lamban. Padahal, pihak pengembang jalan tol sebelumnya menjanjikan relokasi SD akan selesai sebelum jalan tol beroperasi. Selain itu, ada sejumlah tanah warga di Desa Bojong Catang, Kecamatan Tunjungteja belum dibayar.


Pemkab Serang akan menyurati Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) dan PT Wijaya Karya Serang Panimbang (WSP) untuk mempercepat proses relokasi. Pihak Pemkab akan menemui pihak-pihak yang berwenang untuk menyelesaikan masalah tersebut. “Kita akan datang ke Jakarta. Kita datangi BPJT dan WIKA.”


Pandji yakin relokasi itu tidak akan mangkrak karena sudah ada perjanjian antara pengembangan jalan tol dengan Pemkab Serang. “Perjanjiannya sudah ada, tinggal pelaksanaan saja,” katanya.


Kepala Bidang Pembinaan SD pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Serang, Amar Ma’ruf mengatakan, dari empat SD itu baru SDN Seba yang sudah selesai pembangunannya, tetapi belum diserahterimakan. Sedangkan SDN Cilangguha baru 60 persen. Untuk SDN Inpres Cikeusal dan SDN Cipete, masih dalam proses pembebasan lahan.


“Sedang dilakukan penilaian harga tanah. Setelah apraisal, kemudian dibayar oleh PPK, setelah itu dibangun oleh WSP dengan sistem lelang,” kata Amar Ma’ruf.


Penjabat Pembuat Komitmen (PPK) Pembebasan Lahan Tol Serang-Panimbang Temi Saputra menjelaskan, pihaknya sudah siap melakukan pembayaran tanah untuk relokasi. Kini tinggal menunggu validasi dari BPN.


Untuk lahan SDN Cipete minggu ini bisa diselesaikan validasinya dan langsung dilakukan pembayaran. Namun, untuk pengganti lahan SD Inpres Cikeusal pihaknya belum berani membayar. Pasalnya, lokasi lahannya terhalang oleh bidang tanah lainnya, sehingga aksesnya tidak ada. Karena itu, Temi Saputra menunggu rekomendasi dari pemerintah setempat. ***