EmitenNews.com - Kepercayaan masyarakat terhadap perdagangan aset kripto terus meningkat. Sepanjang 2024, nilai transaksi aset kripto mencapai Rp650,61 triliun. Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan mencatat ada peningkatan sampai 335,91 persen dibandingkan tahun 2023 yang hanya mencapai Rp149,25 triliun. Trend peningkatan itu diprediksi meningkat tahun 2025.

"Ini menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap perdagangan aset kripto di Indonesia terus meningkat," kata Kepala Bappebti Tirta Karma Senjaya dalam keterangannya yang dikutip Senin (27/1/2025).

Menariknya lagi, trend positif ini akan berlanjut pada 2025. Selain nilai transaksi yang meningkat, jumlah pelanggan aset kripto juga terus bertambah. Hingga Desember 2024, jumlah pelanggan tercatat sebanyak 22,91 juta orang. 

Untuk mendukung pertumbuhan tersebut, Bappebti terus memperkuat ekosistem perdagangan aset kripto melalui berbagai inisiatif. Salah satunya pendirian Bursa Aset Kripto Indonesia pada 28 Juli 2023. 

Di luar itu, kolaborasi dengan organisasi regulator mandiri (self-regulatory organization/SRO), asosiasi, dan pemangku kepentingan lainnya juga terus dilakukan guna mengembangkan tata kelola dan ekosistem aset kripto di Indonesia. 

Tirta Karma Senjaya mencatat, literasi menjadi salah satu fokus utama dalam melindungi masyarakat, khususnya generasi muda yang mendominasi pelanggan aset kripto. Selain meningkatkan transaksi, Bappebti, SRO, dan pedagang fisik aset kripto (PFAK) juga harus konsisten memberikan literasi agar masyarakat lebih terlindungi.

“Literasi ini penting, terutama bagi generasi muda yang menjadi mayoritas pelanggan aset kripto," kata Tirta Karma Senjaya. ***