EmitenNews.com — PT Gudang Garam Tbk (GGRM) sepanjang tiga bulan pertama 2022, pendapatan dan laba bersih perseroan tercatat turun dibandingkan kuartal I/2021. GGRM mencetak pendapatan Rp29,29 triliun pada kuartal I/2022. Pendapatan ini turun 1,53 persen dibandingkan kuartal I/2021 sebesar Rp29,74 triliun.


Sepanjang tiga bulan pertama 2022, pendapatan perseroan tercatat ditopang oleh penjualan sigaret kretek mesin (SKM) yang mencapai Rp26,7 triliun. Penjualan SKM ini turun 1,66 persen dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp27,16 triliun. Sama seperti penjualan SKM, penjualan sigaret kretek tangan (SKT) perseroan juga turun 6,27 persen menjadi Rp2,04 triliun, dari Rp2,18 triliun secara tahunan atau year-on-year (yoy).


Begitu juga dengan penjualan rokok klobot yang turun 24,26 persen yoy menjadi Rp3,9 miliar. Sementara itu, penjualan kertas karton perseroan naik dari Rp386,5 miliar, menjadi Rp454,5 miliar, meningkat 17,59 persen yoy. Secara segmen geografis, penjualan ekspor perseroan juga tercatat turun 20,76 persen menjadi Rp346,9 miliar, dari Rp437,7 miliar secara yoy. Adapun penjualan lokal juga mengalami penurunan 1,25 persen dari Rp29,3 triliun di kuartal I/2021, menjadi Rp28,9 triliun kuartal I/2022.


Dengan kinerja pendapatan tersebut, laba bruto perseroan tercatat turun 16,28 persen menjadi Rp3,27 triliun dari Rp3,90 triliun secara tahunan. Begitu juga dengan laba usaha perseroan yang turun 35 persen dari Rp2,25 triliun, menjadi Rp1,46 triliun secara tahunan.


GGRM tercatat membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp1,07 triliun. Laba bersih ini turun 38,34 persen dari Rp1,74 triliun secara tahunan atau year-on-year (yoy). Adapun hingga akhir Maret 2022, GGRM mencatatkan penurunan total aset menjadi Rp88,5 triliun, dari Rp89,9 triliun di akhir 2021.


Total aset perseroan turun akibat turunnya jumlah PPN dibayar di muka menjadi Rp1,54 triliun, dari Rp4,46 triliun. Jumlah liabilitas perseroan juga turun dari Rp30,6 triliun di akhir 2021, menjadi Rp28,17 triliun di akhir Maret 2022. Liabilitas perseroan turun karena utang cukai, PPN, dan pajak rokok berkurang dari Rp16,1 triliun menjadi Rp14,8 triliun. Sementara itu, total ekuitas GGRM bertambah menjadi Rp60,36 triliun, dari Rp59,2 triliun