EmitenNews.com—PT United Tractors Tbk (UNTR) meraup pendapatan USD271,6 juta atau setara dengan Rp4,27 triliun melalui anak usahanya PT Danusa Tambang Nusantara. Segmen nikel diharapkan dapat menyeimbangkan kontribusi penerimaan perusahaan dari bisnis batu bara yang sedang lemah.

 

Sekretaris Perusahaan United Tractors Sara K. Loebis mengatakan, produksi nikel diperkirakan bisa tercatat di laporan keuangan perseroan pada pertengahan tahun depan.

 

UNTR baru-baru ini resmi melakukan ekspansi ke bisnis nikel dengan mengakuisisi saham perusahaan tambang nikel PT Stargate Pacific Resources (SPR) dan perusahaan smelter nikel PT Stargate Mineral Asia (SMA).

 

Sekadar informasi, Danusa sendiri dimiliki 60 persen oleh PT United Tractors Tbk (UNTR) dan 40 persen oleh PT Pamapersada Nusantara ( PAMA ), anak usaha UNTR.


Ke depannya, PAMA akan terus berkomitmen untuk melakukan pengembangan bisnis lainnya untuk semakin memperkuat posisinya di sektor pertambangan Indonesia, terutama di sektor non batu bara.

 

Grup UNTR juga mengeluarkan belanja modal (capital expenditure/capex) setara dengan Rp3,38 triliun untuk membangun proyek smelter nikel. Capex yang diperlukan sekitar USD220 juta untuk pembangunan smelter dalam kurun waktu 2,5-3 tahun.

 

United Tractors (UNTR) pada kuartal III-2022 mencatat pendapatan bersih Rp91,5 triliun. Meningkat 58 persen dibanding periode sama tahun lalu Rp57,82 triliun. Seluruh unit usaha ikut berkontribusi atas capaian tersebut.

 

Tepatnya, mesin konstruksi 30 persen, kontraktor penambangan 36 persen, pertambangan batu bara 27 persen, pertambangan emas 6 persen, dan industri konstruksi 1 persen terhadap total pendapatan bersih konsolidasian. Rinciannya, lini bisnis pertambangan batu bara naik 138 persen menjadi Rp24,36 triliun.

 

United Tractors mencatat laba setelah pajak atau laba bersih senilai Rp15,9 triliun, melesat 103 persen dari periode sama tahun lalu Rp7,8 triliun. Laba bersih per saham menanjak 104 persen menjadi Rp4.283 dari periode sama tahun lalu Rp2.096.