EmitenNews.com - Indeks saham Asia pagi ini Kamis (16/12) dibuka variatif (mixed) meskipun indeks saham utama di Wall Street semalam ditutup menguat dengan S&P 500 naik lebih dari 1.6%.


Analis saham Phillip Sekuritas, Dustin Dana Pramitha, menyebut penguatan indeks saham Wall Street tak lepas dari naiknya imbal hasil (yield) surat utang Pemerintah AS (US Treasury Note) bertenor 10 tahun sebesar 1.8 bps menjadi 1.457%.


"Investor menyambut baik sikap tegas yang diambil oleh bank sentral AS (Federal Reserve atau the fed) dalam pertemuan kebijakan mereka terakhir untuk tahun ini," katanya. Hal ini turut mendorong penguatan indeks saham Wall Street dan berdampak ke bursa saham Asia.


Seperti diketahui The Fed memaparkan rencana mempercepat penghentian program bulanan pembelian obligasi sehingga program ini akan berakhir pada bulan Maret 2022. Lebih cepat dari jadwal yang di tetapkan pada bula Novemeber lalu, yakni pertengahan tahun depan.


Dalam proyeksi terkini The Fed, ekonomi AS diramalkan tumbuh 4.0% tahun depan. Lebih tinggi dari proyeksi pertumbuhan 3.8% yang di buat pada bulan September lalu.


Inflasi diprediksi akan mencapai 2.6% tahun depan, lebih tinggi dari proyeksi 2.2% yang di buat pada bulan September. Namun kemudian inflasi diramal turun menjadi 2.3% di 2023 dan 2.1% di 2024. Tingkat Pengangguran diperkirakan akan turun menjadi 3.5% tahun depan dan bertahan di level itu hingga 2024.


Akibat kombinasi dari inflasi yang tinggi dan Tingkat Pengangguran yang rendah, suku bunga acuan Federal Fund Rate (FFR) harus dinaikkan dari tingkat yang sekarang hampir 0% menjadi 0.90% di akhir 2022. Untuk membawa kembali tingkat inflasi ke target 2%, suku bunga FFR akan berlanjut naik menjadi 1.6% di 2023 dan 2.1% di 2024.


"Menurut investor, proyeksi kenaikan suku bunga FFR hingga 2.1% ini menandakan kebijakan moneter yang masih cukup longgar," kata Dustin.


Untuk perdagangan di BEI hari ini Phillip Sekuritas memprediksi IHSG berpotensi menguat dengan support-resistance di rentang 6.600 - 6.660. Adapun saham yang direkomendasikan teknikalnya sebagai berikut.


INTP
Short Term Trend : Bullish
Medium Term Trend : Bullish
Trade Buy : 11,825
Target Price 1 : 12,500
Target Price 2 : 12,950
Stop Loss : 11,425


AGII
Short Term Trend : Sideways
Medium Term Trend : Bearish
Trade Buy : 1,470
Target Price 1 : 1,545
Target Price 2 : 1,580
Stop Loss : 1,440


WTON
Short Term Trend : Sideways
Medium Term Trend : Bullish
Trade Buy : 270
Target Price 1 : 284
Target Price 2 : 290
Stop Loss : 265


INDY
Short Term Trend : Bullish
Medium Term Trend : Bullish
Trade Buy : 1,640
Target Price 1 : 1,720
Target Price 2 : 1,765
Stop Loss : 1,595.(fj)