EmitenNews.com—IHSG memvalidasi sinyal minor bearish reversal dari pola spinning top melalui pelemahan Senin (6/2). Oleh sebab itu, waspadai potensi koreksi lanjutan dengan critical support level terdekat di kisaran 6800-6830 yang bertepatan dengan MA20 dan MA50 pada perdagangan Selasa (7/2).
Pelemahan tersebut justru terjadi ketika realisasi pertumbuhan PDB Indonesia tahun 2022 sebesar 5.31% yoy lebih besar dari perkiraan yang sebesar 5.29% yoy. Pertumbuhan net export menjadi salah satu mover utama pertumbuhan ekonomi di tahun 2022, kata Head Of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan, Selasa (7/2/2023).
Dengan kecenderungan moderasi harga komoditas sejak Desember 2022, pasar mengkhawatirkan penurunan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2023. Hal ini diperkuat dengan kondisi sektor energi (-0.86%) yang menjadi salah satu sektor yang melemah paling signifikan di Senin (6/2).
Di sisi lain, kondisi di atas memperkuat keyakinan bahwa kondisi sukubunga sudah hampir berada di puncak mengingat moderasi harga komoditas berpotensi memicu akselerasi penurunan inflasi. Dengan demikian, BBNI, BBTN, EXCL, PGAS dan UNVR dapat diperhatikan.
Related News

Wall Street Perkasa, IHSG Cenderung Koreksi

Konsolidatif, Aksi Jual Tekan IHSG

IHSG Rebound, Serok Saham BBCA, CUAN, dan RATU

Era Digital, BTN Dorong Mahasiswa Jadi Agen Perubahan

IHSG Ditutup Merosot 0,21 Persen ke Level 8.008

Lantik Pejabat Tinggi Madya, Bahlil Minta Tertibkan Tambang Ilegal