EmitenNews.com - Waspadalah! Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memprediksi puncak kasus virus corona (Covid-19) di Indonesia akan terjadi awal hingga pertengahan Februari 2022. Lonjakan pandemi Covid-19, yang bahkan diprediksi bisa mencapai 60 ribu kasus sehari itu, disumbang varian baru virus Corona, Omicron, yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan, November 2021.


Prediksi pandemi Covid-19 itu, jumlahnya lebih tinggi dari rekor penambahan kasus harian yang terjadi pada 15 Juli 2021, dengan 56.757 kasus. Ketika itu, akibat sebaran varian Delta yang telah menyebar ke seluruh provinsi di Indonesia.


Dalam keterangannya kepada pers, Selasa (11/1/2022) itu, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan, kondisi pandemi Covid-19 itu, sehingga harus diantisipasi betul. Menurut Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 ini, lonjakan yang diduga dapat memicu gelombang tiga Covid-19 di Indonesia itu, juga disumbang oleh gelombang sebaran kasus varian SARS-CoV-2 B.1.1.529 atau varian Omicron.


Sejauh ini kasus varian Omicron di Indonesia telah mencapai 414 kasus. Kendati mayoritas imported case atau berasal dari pelaku perjalanan luar negeri, namun 50 kasus di antaranya merupakan kasus transmisi lokal. Jadi, sudah terjadi penularan antarwarga di lingkungan masing-masing di Tanah Air.


"Sebagian besar kasus Omicron berasal dari pelaku perjalanan luar negeri. Karena itu masyarakat diharapkan menunda dahulu jika ingin pergi ke luar negeri," ujarnya.


Imbauan yang sama sudah dikemukakan pemerintah melalui Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Koordinator PPKM Jawa dan Bali ini, meminta masyarakat menunda sementara perjalanan ke luar negeri, jika tidak terlalu mendesak kepentingannya.


Namun demikian, berdasarkan penelitian global, sejauh ini karakteristik Omicron tidak menyebabkan perburukan gejala sehingga diharapkan tidak menyebabkan kolapsnya fasilitas kesehatan di Indonesia. Sebagian besar warga yang terpapar varian Omicron ini, hanya mengalami gejala flu biasa, bahkan tanpa gejala, atau orang tanpa gejala.


Sementara itu, pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Selasa (11/1/2022) mencatat terdapat penambahan kasus covid-19 baru sebanyak 802 orang. Sementara untuk kasus sembuh terdapat penambahan sebanyak 446 kasus, dan 8 kasus meninggal baru.


Dengan begitu secara kumulatif, sebanyak 4.267.451 orang dinyatakan positif terinfeksi virus corona di Indonesia, terhitung sejak Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan kasus pertama, Senin (2/3/2020). Dari jumlah itu sebanyak 4.116.648 orang dinyatakan pulih, 6.659 orang menjalani perawatan di rumah sakit dan isolasi mandiri, sementara 144.144 orang lainnya meninggal dunia.


Yang paling penting, mari terus menegakkan protokol kesehatan secara ketat. Pemerintah menekankan pentingnya perilaku 5M –memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilitas. Dengan begitu, kita bisa mencegah penyebaran virus Corona lebih luas lagi. ***