Reli saham Sea mencerminkan terbatasnya pilihan bagi investor yang mencari eksposur ke sektor internet Asia Tenggara yang sedang booming. Sejak go public tahun 2017 Sea telah mengumpulkan sekitar USD7 miliar melalui IPO maupun utang, dengan Tencent dari Cina sebagai investor awal menguasai sekitar 20% saham.
Merger Gojek-Tokopedia, yang kemungkinan akan selesai dalam beberapa minggu, akan diikuti oleh listing di Jakarta pada paruh kedua tahun 2021. Selanjutnya gabungan dua perusahaan ini akan mencatatkan sahamnya di AS yang ditargetkan pada tahun 2022.
Grab dan Traveloka, juga disebut-sebut berusaha mempercepat proses penggabungan dengan mengakuisisi perusahaan sejenis, kata sumber tersebut. Bukalapak juga merencanakan hal yang sama, setelah IPO di Jakarta tahun ini.(*)
Related News

Kasus Korupsi-TPPU Duta Palma, Kejagung Sita Rp6,8T dan Uang Asing

Usut Kasus Korupsi di Telkomsigma, KPK Periksa Dirut GRC di Lapas

Dua Petinggi RS Abdi Waluyo Dilaporkan ke Polisi, Soal Warisan Rp9T

Merasakan Bumi Makin Panas, Mari Dengar Keterangan BMKG

Indonesia akan Setop Impor BBM dari Singapura, Pilih dari Amerika

SUN Energy dan Bekasi Power Kerja Sama Eksklusif Pengembangan PLTS