EmitenNews.com - PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,608 triliun pada tahun 2023. Itu artinya, anjlok 46,05 persen dibanding laba bersih emiten sawit tersebut tahun 2022 yang mencapai Rp2,981 triliun.

Merujuk data laporan keuangan tahun 2023 telah audit TAPG yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (8/3/2024), pendapatan dari kontrak dengan pelanggan sebesar Rp8,325 triliun. Hasil itu turun 10,9 persen dibanding tahun 2022 yang mencapai Rp9,345 triliun.  

Pasalnya, penjualan produk kelapa sawit dan turunannya merosot 10,9 persen secara tahunan menjadi Rp8,302 triliun pada tahun 2023.

Senada, penjualan karet dan turunannya menyusut 11,1 persen secara tahunan menjadi Rp23,295 miliar.

Sayangnya, beban pokok penjualan membengkak 8,5 persen secara tahunan menjadi Rp6,108 triliun pada tahun 2023. Akibatnya, laba kotor terpangkas 40,3 persen secara tahunan yang tersisa Rp2,217 triliun.

Dampaknya, laba per saham dasar yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk melorot ke level Rp81 per lembar pada akhir tahun 2023. Sedangkan di akhir tahun 2022 berada di level Rp150 per helai.

Sementara itu, jumlah kewajiban berkurang 38,5 persen secara tahunan menjadi Rp2,527 triliun pada akhir tahun 2023.

Pada sisi lain, total ekuitas bertambah 8,9 persen secara tahunan menjadi Rp11,339 triliun pada tahun 2023. ***