Abaikan Wall Street, IHSG Orbit Zona Hijau

Seorang pengunjung mengabadikan pergerakan IHSG melalui smartphone. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Indeks bursa Wall Street ditutup bervariasi dengan mayoritas melemah tipis. Itu setelah sepanjang perdagangan bergerak cukup fluktuatif. Lonjakan inflasi tingkat produsen (PPI) dibanding ekspektasi menjadi sentimen negatif utama pasar.
Di sisi lain, pemerintah Amerika Serikat (AS) berminat untuk memiliki saham Intel 7,38 persen berhasil menjadi sentimen positif membawa S&P500 ke zona positif. Berdasar data biro statistik ketenagakerjaan AS, inflasi tingkat produsen (PPI) Juli 2025 tercatat naik 0,9 persen mom, lebih tinggi dari konsensus 0,2 persen mom.
Angka inflasi tersebut juga merupakan yang tertinggi sejak Juni 2022. Sementara itu, inflasi produsen inti (core PPI) lebih tinggi dari prediksi yaitu naik 0,9 persen mom dengan konsensus 0,3 persen mom. Seiring kenaikan inflasi itu, probabilitas pemangkasan suku bunga acuan September 2025 turun tipis menjadi 93 persen dari sebelumnya 95 persen.
Pelemahan mayoritas indeks bursa Wall Street, dan koreksi harga sebagian besar komoditas akan menjadi sentimen negatif pasar. Sementara itu, aksi beli investor asing berpeluang menjadi sentimen positif untuk indeks harga saham gabungan (IHSG). So, indeks diprediksi bergerak bervariasi cenderung menguat.
Sepanjang perdagangan hari ini, Jumat, 15 Agustus 2025, indeks akan mencoba menjelajahi kisaran support 7.890-7.850, dan resistance 7.970-8.015. Menilik data dan fakta tersebut, Retail Research CGS International Sekuritas Indonesia menyarankan investor mengoleksi saham (INDF), (ARCI), (PTRO), (INTP), (KLBF), dan (UNVR). (*)
Related News

Berselimut Profit Taking, IHSG Jejak 8.000

IHSG Makin Menyala, Serok Saham BBCA, HRUM, dan AMRT

Dipesan Dari China, FLNG Terbesar RI Ditarget Rampung 2027

Indonesia Bertekad Jadi Pusat Ekonomi Syariah Pada 2029

Mentan: Pergeseran Struktur Pasar Beras Untungkan Penggilingan Kecil

IHSG Melonjak lagi 0,93 Persen ke level 7.965 di Sesi I