EmitenNews.com -PT Sigma Energy Compressindo Tbk (SICO) telah menggelar Rapat Umum Pemegang Saham pada hari ini, Selasa, 23 Mei 2023. Investor menyetujui beberapa poin penting dari kebijakan perusahaan yang bergerak di sektor energi dengan lini bisnis bidang usaha Jasa Penyewaan Alat-Alat Untuk Monetisasi Minyak dan Gas Suar Bakar dengan Menggunakan Teknologi Kompresi Untuk Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca ini.

 

Sigma Energy Compressindo (SICO) pada hari ini membahas 4 agenda penting yang didalamnya. Agenda Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) hari ini adalah persetujuan atas Laporan Tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2022. Pengesahan Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2022.

 

Penetapan penggunaan laba bersih Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2022 serta Perubahan Kebijakan Dividen menjadi Maksimal 50% dari Laba Tahun Berjalan. Penunjukan Kantor Akuntan Publik Perseroan untuk tahun buku 2023 dan Persetujuan Perubahan Komisaris Perseroan.

 

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) ini perseroan mencatatkan peningkatan pendapatan usaha pada tahun 2022 sebesar 11,5% menjadi Rp. 78,1 milyar dibanding tahun sebelumnya yang sebesar Rp. 70,1 milyar. Laba Tahun Berjalan naik 87,4% dari Rp 6,07 Milyar menjadi Rp 11,38 Milyar. Laba Komprehensif Tahun Berjalan naik sebesar 89,1% menjadi Rp 11,21 milyar dibanding tahun 2021 yang tercatat sebesar Rp 5,93 milyar. 

 

Agenda (RUPST) kali ini juga membahas Perseroan yang telah membayarkan dividen tunai kepada pemegang saham Perseroan atas laba bersih tahun 2022 Perseroan setelah dikurangi cadangan umum 20%, yaitu sebesar Rp 3/saham, dikurangi Dividen Interim yang telah dibayarkan perseroan pada bulan Desember 2022 sebesar Rp 1/saham; serta Merubah Kebijakan Dividen Perseroan menjadi maksimal 50% dari Laba Tahun Berjalan; 

 

Komisaris baru yang diangkat yaitu Iwan Chandra memiliki pengalaman lebih dari 38 tahun di industri energi dan minyak & gas di dalam maupun luar negeri, khususnya dalam pengembangan strategi bisnis di industri tersebut. Berpengalaman dalam hal energi transisi, penurunan emisi karbon dan Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) sebagai jalur penting untuk menunjang program Indonesia Net Zero Emission tahun 2060 atau lebih cepat. Menurutnya Kolaborasi dan Kemitraan antara bidang Energi, Migas dan sektor Industri lainnya adalah kunci untuk suksesnya pelaksanaan program pengurangan emisi karbon. Perseroan diharapkan mempunyai peranan penting dalam melaksanakan program ini dimasa yang akan datang.