Adaro (ADRO) Bagikan Tambahan Dividen USD2,629 Miliar, Ini Jadwalnya
Manajemen ADRO ketika menggelar RUPS.
EmitenNews.com - PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) menyampaikan bahwa akan membagikan tambahan Dividen Tunai untuk periode tahun buku 2023 kepada seluruh pemegang saham Perseroan dalam jumlah sebesar besarnya sampai dengan USD2.629.396.000.
Mahardika Putranto Corporate Secretary ADRO dalam keterangan tertulisnya Rabu (20/11) mengungkapkan bahwa rencana pembagian Dividen Tunai untuk periode tahun buku 2023 sesuai dengan hasil RUPS Luar Biasa tanggal 18 November 2024.
Adapun jadwal pembagian dividen tunai sebagai berikut:
- Cum Dividen di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi pada 26 November 2024.
- Ex Dividen di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi pada 28 November 2024.
- Cum Dividen di Pasar Tunai pada 29 Nevember 2024.
- Ex Dividen di Pasar Tunai pada 2 Desember 2024.
- Daftar Pemegang Saham (DPS) yang berhak atas dividen tunai pada 29 November 2024.
- Pembayaran Dividen interim pada 6 Desember 2024.
Data Keuangan per 31 Desember 2023 yang mendasari pembagian Dividen adalah sebagai berikut:
- Laba Bersih yang didapat diatribusikan kepada entitas induk USD1.641.435.739
- Saldo Laba Ditahan yang Tidak Dibatasi Penggunaannya USD5.151.562.402.
- Total Ekuitas sebesar USD7.408.748.986.
PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) pada 18 November 2024 menggelar RUPSLB secara fisik dan secara elektronik melalui fasilitas Electronic General Meeting System KSEI.
RUPSLB menyetujui pembagian tambahan dividen final tunai sebesar maksimal USD2,629 juta. Selain itu, RUPSLB juga mengesahkan perubahan nama perusahaan dari PT Adaro Energy Indonesia Tbk menjadi PT AlamTri Resources Indonesia Tbk. Langkah ini diambil sebagai bagian dari strategi perusahaan untuk memperkenalkan identitas baru yang lebih mencerminkan visi dan nilai jangka panjang.
Dalam pernyataannya, manajemen menjelaskan bahwa perubahan ini sejalan dengan komitmen perusahaan mendukung target Pemerintah Indonesia untuk menurunkan emisi gas rumah kaca. Perseroan turut mendukung pencapaian net-zero emissions pada tahun 2060 atau lebih awal melalui berbagai inisiatif strategis.
Setelah pemisahan bisnis pertambangan batu bara termal dan sejumlah bisnis pendukung melalui pelaksanaan Proyek Usaha Pemisahan Strategis (PUPS), perusahaan kini bertransformasi menjadi entitas induk dengan fokus utama pada bisnis hilirisasi mineral dan energi terbarukan. Langkah ini diharapkan dapat mendukung transisi energi sekaligus mempercepat pengembangan ekonomi hijau di Indonesia.
Related News
Ada Transaksi Negosiasi Saham FILM Rp1,26T Lewat Samuel Sekuritas
IHSG Melesat 1,49 Persen di Sesi I, 2 Saham Prajogo Pangestu Terbang
Grup Sinarmas (DUTI) Bagi Dividen Interim Rp380/Lembar, Ini Jadwalnya
Bos XL Axiata (EXCL) Dian Siswarini Mendadak Mundur, Ini Alasannya
BEI Akhirnya Buka Gembok Dua Saham Ini
Keponakan Hermanto Tanoko Tampung 8,3 Juta Saham AVIA, Ada Tujuan?