EmitenNews.com - Adiwarna Abadi (NAIK) menyisakan dana initial public offering (IPO) Rp3,61 miliar. Dana hasil penggalangan dari publik pasar modal itu, dibiakkan pada lembaga perbankan. Tepatnya, sisa dana tersebut diendapkan di Bank BNI (BBNI). 

Rinciannya dana sisa IPO tersebut sebagai berikut. Senilai Rp1,79 miliar dengan imbal hasil 1 persen tanpa durasi. Lalu, Rp315 juta dengan bunga 3 persen sejak 2 Januari 2025 hingga 2 Juni 2025. Sebesar Rp174,82 juta dengan bunga 3 persen sejak 2 Januari 2025 hingga 2 Juni 2025. 

Sebesar Rp637,5 juta dengan bunga 3 persen sejak 1 Januari 2025 sampai 30 September 2025. Kemudian, sebesar Rp14,99 juta dibanderol bunga 3 persen sejak 6 Februari 2025 hingga 6 Februari 2026. Dan, terakhir Rp680,73 juta dengan bunga 3 persen. Efektif sejak 3 Juni 2025 hingga 3 Juni 2026. 

Pada 13 November 2025, Adiwarna Abadi mengemas dana IPO kotor Rp80,25 miliar. Setelah dikorting biaya penawaran umum, perseroan mengantongi Dana IPO bersih Rp76,73 miliar. Berdasar skenario, senilai Rp76,73 miliar untuk modal kerja. 

Namun, pada perjalanannya, dana IPO tersebut baru terserap Rp73,12 miliar alias 95,27 persen. Dan, sisa 3,61 miliar eksemplar diendapkan di bank pelat merah dengan bunga tidak seragam. Penyemaian dana itu, dikenakan pajak Amerika Serikat (AS). (*)