EmitenNews.com - PT Darmi Bersaudara (KAYU) optimistis akhir Agustus 2022 melampau Bambang psikologis pengiriman 100 kontainer. Tidak peduli messi harga freight masih tetap tinggi. Per 18 Agustus 2022, perseroan tetap mengekspor ke Asia Selatan, dan area lain.


Selain itu, perseroan telah berhasil menambah jaringan ekspor baru ke negara tujuan di Amerika Utara, Belanda, Australia, Jepang, Korea Selatan, Rusia, Bosnia, dan Belarusia. Penjualan rintisan ke Rusia, Bosnia, dan Belarusia telah terealisasi pada akhir triwulan I-2022 meski pembayaran terganggu akibat konflik Ukraina. 


Pasar lain di Asia Timur khususnya Jepang, pada akhir Agustus 2022 kontainer telah siap diberangkatkan. Sedang bagi pasar selain Asia Selatan, perseroan telah bernegosiasi tentang sertifikasi kelayakan asal kayu dengan pembeli potensial sudah bertemu dalam business matching lalu. Kompleksitas pengurusan perijinan dan sertifikasi ini tetap menjadi kajian perseroan agar unsur kepatutan, dan kepatuhan atas tata kelola niaga kayu bertaraf internasional, khususnya untuk pasar Eropa dan Amerika Utara, terpenuhi dengan seimbang. 


Persiapan struktural pada internal perseroan dari sisi pendanaan juga tengah dilakukan. Perseroan berencana menggelar right issue beberapa bulan ke depan. Dana hasil right issue untuk menjamin ketersediaan kontainer, dan pengendalian harga freight. Namun, tidak tertutup kemungkinan penggunaan dana diperluas untuk pengadaan sarana produksi, sebagai langkah awal mewujudkan rencana jangka panjang hingga 2026. 


Selanjutnya, pembukaan rintisan pasar baru tentu butuh  konsentrasi sumber daya harus secara serius ditangani. Nah, untuk memastikan ketersediaan pembahanan bahan baku atau konfirmasi bahan baku bagi ekspor ke wilayah-wilayah rintisan, Perseroan telah membuat komitmen dengan pemasok-pemasok baru sampai 2026 mendatang. 


Salah satu realisasinya dalam waktu dekat ini, perseroan akan meneken perjanjian pemenuhan bahan baku ekspor dengan perusahaan pemilik konsesi lahan di Indonesia Timur. Saat bersamaan, perseroan telah mempunyai persepsi sama untuk menerapkan membangun konsep pengelolaan selalu ramah lingkungan alias eco-green concept, atau dalam konteks teknis prinsip pelestarian alam atas lahan tereksplorasi. 


Pada 2023, perseroan mulai menjalankan program bina lingkungan sebagai manifestasi fokus pada salah satu pilar ESG yaitu environment atau lingkungan. Bentuk konkritnya menjalankan replanting atas lahan batang pohon dijadikan bahan baku ekspor, dan itu dimulai pada kuartal IV-2022 mendatang. (*)