EmitenNews.com -  PT Artha Mahiya Investama Tbk. (AIMS) perusahaan investment holding ini mengumumkan rencana aksi korporasi berupa Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau right issue yang akan digelar pada semester II/2025.

Hal ini disampaikan dalam sesi doorstop usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang berlangsung di Jakarta, Selasa (24/6/2025).

Direktur Utama AIMS, Calvin Lutvi, menuturkan bahwa dana hasil right issue akan digunakan untuk mengakuisisi perusahaan dengan bisnis inti di sektor industri daur ulang limbah (recycle) menjadi produk bernilai ekspor seperti botol plastik dan akrilik yang ramah lingkungan (Eco-Friendly). Hal ini juga sejalan dengan program perseroan yang berbasiskan Environment, Social, and Governance (ESG) dari emiten AIMS.

“Tahun 2025 ini kita akan melakukan akuisisi dan sudah ketemu perusahaan sasarannya. Kalau nilainya kurang lebih 200 miliar nilai akuisisinya,” ujar Calvin.

Nilai investasi akuisisi ditaksir mencapai sekitar Rp200 miliar. Perusahaan target yang belum bisa disebutkan namanya ini memiliki basis operasional yang efisien dan telah menjalankan ekspor produk daur ulang, terutama ke pasar dan perseroan besar di Tiongkok.

Menurut Calvin, potensi pendapatan dari aksi ini diperkirakan dapat berkontribusi sekitar Rp56 miliar per tahun terhadap kinerja konsolidasi AIMS.

Calvin juga menegaskan bahwa pelaksanaan akuisisi tetap menekankan prinsip kehati-hatian, menyusul kegagalan uji tuntas (due diligence) atas calon mitra sebelumnya. Perusahaan yang saat ini dikaji dinilai telah memenuhi standar legalitas dan keuangan sesuai parameter LDD dan FDD. 

“Kendala utama berasal dari ketidaksiapan entitas target, khususnya dalam hal legalitas perusahaan dan pelaporan keuangan yang belum memenuhi standar uji tuntas,” tuturnya.

Lebih lanjut, Calvin menjelaskan bahwa struktur akuisisi akan dilakukan melalui anak usaha AIMS sebagai bagian dari model holding. 

“Jika berjalan dengan lancar, kami berharap aksi korporasi (right issue) bisa digelar pada bulan September 2025. Nantinya Perseroan akan memiliki perusahaan teknologi bersih yang berfokus pada pengelolaan daur ulang limbah menjadi produk bernilai tinggi,” tambahnya.

Dengan strategi tersebut, AIMS berharap dapat memperluas diversifikasi bisnis dan memperkuat portofolio berkelanjutan, seiring meningkatnya tren ekonomi hijau alias green economy dan kebutuhan industri terhadap bahan baku hasil daur ulang yang cost efficiency (irit).