EmitenNews.com - UBS AG Hong Kong menjadi kolektor di atas lima persen saham Bukalapak (BUKA). Itu ditunjukkan dengan mengemas 9.062.988.300 helai alias 9,06 miliar eksemplar. Transaksi senyap tersebut telah dipatenkan pada Kamis, 14 Maret 2024. 

Transaksi pembelian UBS AG tersebut dibantu penuh oleh But Deutsche Bank AG. Menyusul dengan penuntasan transaksi itu, timbunan saham perusahaan berbasis di 4501-5 And 15-16,47-52/F, Two IFC, 8 Finance ST Central, Hongkong, China tersebut menggemuk.

Tepatnya, 9,06 miliar eksemplar setara dengan porsi kepemilikan 8,79 persen. Meroket dari periode sebelum transaksi dengan koleksi nihil. Kalau mengacu data harga saham perseroan pada 14 Maret 2024 lalu di kisaran Rp150, nilai transaksi UBS AG Hong Kong sekitar Rp1,35 triliun. 

Akhir pekan lalu, saham Bukalapak parkir di level Rp147 per helai. Terkoreksi 3 poin alias 2 persen dari hari sebelumnya Rp150. Dan, sepanjang 6 bulan terakhir, saham Bukalapak terpangkas 81 poin setara 35,53 persen dari posisi 18 September 2023 di level Rp228. 

Per 29 Februari 2024 pemegang saham Bukalapak antara lain API Hong Kong 13,44 miliar helai atau 13,044 persen. Archipelago Investment 9,73 miliar lembar alias 9,444 persen. Kreatif Media Karya 25,38 miliar saham selevel 24,622 persen. Masyarakat - Non warkat - Scripless 52,03 miliar lembar setara 50,467 persen. (*)