EmitenNews.com - Risiko kecelakaan kerja dapat menimpa siapa saja dan kapan saja. Misalnya, Eko Suryanto, operator maintenance PT Sinar Agung Selalu Sukses, Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Eko mengalami kecelakaan kerja dengan tangan tergilas roda conveyor. 


Menyusul insiden itu, tangan Eko harus diamputasi. Eko terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) mendapat perawatan kecelakaan kerja sampai sembuh. Eko sekaligus mendapat bantuan protese tangan robotik atau bisa disebut filly hand tanpa mengeluarkan biaya sepeserpun.


Jumat lalu (3/6), Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin) bersama Direktur Utama BPJAMSOSTEK Anggoro Eko Cahyo, dan Direktur Utama Rumah Sakit Nasional Diponegoro (RSND) Sutopo Patria Jati melihat langsung pemasangan protese tangan robotik tersebut di rumah sakit RSND, Semarang. ”Kita perlu mengapresiasi RSND telah banyak membuat protese untuk membantu masyarakat. Itu akan menambah semangat dan motivasi pasien kecelakaan kerja menjalani kehidupan,” tegas Anggoro.


Filly hand ialah inovasi dikembangan para ahli Universitas Diponegoro. Tangan palsu jenis itu memiliki sejumlah keunggulan yakni mudah dioperasikan. Harga jauh lebih murah, dan 90 persen suku cadang tersedia di dalam negeri. RSND, salah satu rumah sakit kerja sama BPJSMSOTEK menangani kecelakaan kerja atau biasa dikenal Pusat Pelayanan Kecelakaan Kerja (PLKK). ”Salah satu fokus kami memberi fasilitas terbaik bagi peserta. Kalau risiko terjadi, pekerja akan langsung tertangani dengan optimal,” ucap Anggoro.


Eko terlihat semangat, dan antusias mendapat filly hand tersebut. Eko mengaku tetap bersyukur mendapat cobaan berat tersebut. ”Saya sangat berterima kasih. Sejak awal BPJS Ketenagakerjaan sangat membantu. Saya berterima kasih dan bersyukur walau kehilangan tangan satu tapi masih diberi kesempatan untuk hidup," ucap Eko.


Sementara itu, Wagub Gus Yasin, mengingatkan pentingnya perlindungan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan bagi setiap profesi pekerjaan. Gus Yasin siap bersinergi menyosialisasikan manfaat dari semua program BPJAMSOSTEK. ”Kami berharap masyarakat juga aware, masih banyak seperti nelayan, petani, juga memiliki risiko. Pemprov Jateng dan atas nama pribadi, ayok bareng-bareng  sosialisasikan ini, yuk kita jaga diri masing-masing ikut BPJS Ketenagakerjaan,” seru Gus Yasin.


Terpisah Kepala Kantor Cabang BPJAMSOSTEK Jakarta Salemba M. Izaddin, mengatakan Eko Suryanto mendapat manfaat program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) sebagai peserta program BPJAMSOSTEK. ”Perlu kami ingatkan manfaat JKK itu bersifat unlimited atau tidak terbatas. Negara melalui BPJAMSOTEK akan menanggung pemulihan peserta atas kecelakaan kerja tanpa batasan biaya, dan tanpa batasan waktu penanganan sesuai kebutuhan medis,” urai Izaddin. 


Hebatnya, kata Izaddin, manfaat tanpa batas itu berhak dimiliki seluruh elemen pekerja. Bahkan, peserta dari kelompok pekerja harian dengan iuran hanya Rp16.800, asumsi penghasilan Rp1 juta per bulan berhak mendapat manfaat unlimited tersebut. ”Kami tidak membedakan hak manfaat JKK misalnya dengan peserta seorang direktur perusahaan bergaji ratusan juta per bulan,” cetus Izaddin. 


Oleh karena itu, Izaddin menekankan betapa pentingnya seluruh pekerja mendaftar sebagai peserta program BPJAMSOSTEK. Apa pun profesi maupun berapa pun penghasilannya tetap berhak sekaligus wajib mendapat program perlindungan dari negara. (*)