EmitenNews.com - Demi memprioritaskan penggunaan belanja modal atawa capital expenditure (capex) di tahun ini, PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) masih mengambil sikap berhati-hati.


Menurut Erwin Djohan, Kepala Divisi Pengawasan Keuangan JPFA, pada tahun ini JPFA mengalokasikan belanja modal sebesar Rp 1,9 triliun hingga Rp 2 triliun. Sepanjang tahun lalu, JPFA juga telah merealisasikan belanja modal senilai 1,92 triliun atau lebih besar 16,36% dari tahun 2020 yang sebesar Rp 1,65 triliun.


"Kalau dibandingkan dengan tahun sebelumnya, capex relatif konstan, dan capex itu sebagian besar mendukung infrastruktur, juga operasional poultry maupun aquaculture , dan bisnis kami yang lain di barang-barang konsumsi," jelas Erwin dalam paparan publik , baru-baru ini.


Sementara Antonius Harwanto, Direktur JPFA menyebut pemerintah telah menunjukan upaya kerasnya untuk menangani Covid-19, dan ini menjadi satu hal yang positif yang kami rasakan, tahun 2022 ini kami berharap kinerja bisa lebih baik.


Pada kesempatan yang sama Putut Djagiri, Kepala Divisi Keuangan Korporasi JPFA menegaskan, ada sejumlah tantangan yang dihadapi oleh Japfa. Misalnya saja faktor global pada awal tahun 2022 berupa ketegangan geopolitik.


Menurut dia, perkembangan terakhir antara Rusia dan Ukraina yang dapat mengganggu ekonomi global, hingga rantai pasokan dan harga komoditas. Hal ini dapat berdampak pada biaya bahan baku, bahan bakar dan daya beli konsumen. Sebagai informasi, sekarang ini JPFA masih impor bahan baku sebesar 30%.


Tekanan inflasi global yang berasal dari ekspektasi kenaikan suku bunga oleh bank sentral, kemacetan rantai pasokan, dan biaya produksi yang melonjak dapat memberikan ancaman tekanan harga dan pada akhirnya mempengaruhi daya beli konsumen. 


"Faktor-faktor global tersebut juga berdampak terhadap perekonomian nasional dan industri perunggasan di Indonesia," tuturnya.