EmitenNews.com - Pemerintah mengalokasikan anggaran Rp10 triliun untuk mendorong penerapan pertanian modern berbasis teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI). Sasarannya, menurut Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas dan kemandirian pangan nasional.

Dalam keterangannya kepada pers, di sela-sela mengunjungi Balai Perakitan dan Modernisasi Pertanian (BRMP) Serpong di Tangerang, Banten, Senin (3/11/2025), Mentan mengatakan alokasi anggaran tersebut untuk pengembangan teknologi pertanian. Termasuk robotik, sensor tanah, serta sistem berbasis data guna mendukung keberlanjutan sektor pangan nasional.

"Pemerintah anggarkan sampai kurang lebih Rp10 triliun. Teknologi semua kita gunakan. Jadi ada drone, kemudian sensor untuk mengetahui kondisi unsur hara tanah, dan seterusnya," kata Mentan Andi Amran Sulaiman.

Badan Pusat Statistik (BPS) mengatakan produksi padi nasional tahun 2025 diprediksi mencapai 34,77 juta ton, meningkat 4,15 juta ton atau sekitar 13,59 persen dibanding tahun sebelumnya.

Penerapan teknologi berbasis kecerdasan buatan dinilai menjadi kunci utama dalam meningkatkan efisiensi dan produktivitas sektor pertanian nasional guna mewujudkan swasembada pangan.

"Dengan teknologi itu produktivitas naik, indeks pertanaman naik, kemudian biaya produksi turun. Karena menggunakan artificial intelligence. Menggunakan robotik dan seterusnya. Dan itu benar," ujar Amran Sulaiman, yang menjabat Kepala Badan Pangan Nasional.

Kementerian Pertanian kini gencar melakukan transformasi dari sistem pertanian tradisional menuju pertanian modern melalui penerapan drone, sensor tanah, hingga konsep precision agriculture dan smart farming.

Dengan teknologi tersebut, petani dapat melakukan proses penanaman, pemupukan, hingga pemantauan lahan secara otomatis menggunakan drone dan sensor yang mampu membaca kebutuhan unsur hara di tanah.

Efisiensi yang dihasilkan sangat signifikan. Sebelumnya, satu hektare sawah memerlukan 25 pekerja, kini 25 hektare bisa ditanam hanya dalam satu hari dengan bantuan drone pertanian.

Transformasi itu tidak hanya menekan biaya produksi, tetapi juga meningkatkan indeks pertanaman serta hasil panen nasional yang berujung pada penguatan ketahanan pangan Indonesia di masa depan.

Mentan Amran mengaku optimistis pemanfaatan teknologi AI secara masif akan menjadikan pertanian Indonesia semakin efisien, kompetitif, dan siap menjawab tantangan global dalam mewujudkan kemandirian pangan berkelanjutan.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengatakan pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) dan teknologi tinggi menjadi kunci bagi Indonesia dalam mempercepat pengentasan kemiskinan, serta mencapai swasembada pangan.

Presiden Prabowo menyampaikan hal itu dalam APEC Economic Leaders’ Meeting (AELM) sesi ke-2 di Hwabaek International Convention Centre (HICO), Gyeongju, Korea Selatan, Sabtu (1/11/2025).

"Kita sedang memasuki era baru yang ditandai oleh kemajuan teknologi tinggi, khususnya kecerdasan buatan (AI). Kita juga memahami bahwa kita harus menghadapi tantangan yang dibawa oleh perubahan demografi," kata Prabowo Subianto. ***