"Layanan kesehatan di Indonesia menawarkan peluang menarik bagi para investor, mengingat besarnya ukuran pasar dan kelas menengah yang tumbuh pesat di Indonesia," ujar Ridha, saat itu.

 

Melalui investasi ini, INA bertujuan untuk mengakselerasi akses layanan kesehatan di seluruh Indonesia, mengoptimalkan jaringan ritel dan saluran distribusinya, serta mempercepat digitalisasi sistem layanan kesehatan untuk mencapai segmen pasien dan pelanggan yang lebih luas.

 

"Kesepakatan transformatif ini sejalan dengan tujuan kami untuk mencapai tingkat pelayanan dan kualitas kesehatan kelas dunia. Pengembangan sistem Cakupan Kesehatan Universal telah memajukan hampir semua aspek rantai nilai industri layanan kesehatan di Indonesia, dan kami ingin menjadi pemain aktif dalam ekosistem tersebut," tutur Ridha.

 

Dengan penyelesaian transaksi investasi, maka hal tersebut menandai dimulainya tahap baru kerja sama antara SRF, INA, KAEF, dan KFA.

 

Sebagai perusahaan penyedia layanan pada industri farmasi terintegrasi dan perusahan ritel farmasi yang terkemuka, KAEF dan KFA memiliki potensi besar untuk memberikan customer value yang berbeda dan layanan kesehatan yang lebih baik.

 

Dalam bekerja sama dengan mitra kami, SRF akan menyediakan sumber daya yang efektif untuk mendukung KAEF dan KFA, agar keduanya dapat mempertajam keunggulan mereka, dan menangkap peluang di industri kesehatan Indonesia yang menjanjikan dan berkembang dengan cepat," ujar Zhu Jun.

 

Pihak SRF berharap investasi ini dapat menjadi proyek unggulan dari kerja sama antara Tiongkok-Indonesia di bawah Belt and Road Initiative.

 

Sementara, Honesti Basyir menyatakan bahwa aksi korporasi ini menunjukkan spirit Bio Farma Group yang semakin fokus dalam mendukung perkembangan ekosistem kesehatan di Indonesia.