EmitenNews.com - PT Mulia Boga Raya Tbk. (KEJU) berencana melakukan pembelian kembali saham Perseroan. Total dana yang akan dikeluarkan untuk melancarkan aksi buy back saham tersebut sebanyak-banyaknya sebesar Rp7,5 miliar.

Informasi yang dikumpulkan sampai Senin (18/3/2024), perkiraan jumlah lembar saham yang akan dibeli kembali adalah sebesar 0,43% atau sebanyak 6.421.674 lembar saham dari total lembar saham yang telah dikeluarkan oleh Perseroan. 

Rincian atas biaya perantara perdagangan efek dan biaya lainnya (jika ada) sehubungan dengan rencana Pembelian Kembali Saham Perseroan sebesar Rp18.750.000.

Penting dicatat, pertimbangan utama dalam melakukan Pembelian Kembali Saham, agar dapat memiliki fleksibilitas yang memungkinkan memiliki mekanisme untuk menjaga stabilitas harga saham jika harganya tidak mencerminkan nilai/kinerja Perseroan.

Harga penawaran atas Pembelian Kembali Saham Perseroan akan memperhatikan dan mengacu kepada ketentuan Pasal 11 dan Pasal 12 POJK 29/2023. 

Perseroan akan menggunakan kas internal Perseroan sebagai sumber pendanaan untuk melaksanakan Pembelian Kembali Saham Perseroan. 

Sebelumnya, PT Mulia Boga Raya Tbk (KEJU) meraih penjualan Rp1,01 triliun hingga periode 31 Desember 2023. Terjadi penurunandari penjualan Rp1,04 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya.

Menurut laporan keuangan perseroan Jumat (1/3/2024), beban pokok penjualan naik menjadi Rp756,66 miliar dari Rp748,86 miliar dan laba bruto turun menjadi Rp262,99 miliar dari laba bruto Rp295,50 miliar tahun sebelumnya.

Sementara itu, laba sebelum pajak penghasilan menjadi Rp102,98 miliar. Terjadi pelemahandari laba sebelum pajak penghasilan Rp150,38 miliar tahun sebelumnya. Laba tahun berjalan turun menjadi Rp80,34 miliar dari laba tahun berjalan Rp117,37 miliar tahun sebelumnya. 

Kemudian, jumlah liabilitas mencapai Rp157,60 miliar hingga periode 31 Desember 2023. Itu berarti naik dari jumlah liabilitas mencapai Rp156,59 miliar hingga periode 31 Desember 2022. 

Lalu, hingga akhir 2023, jumlah aset mencapai Rp828,37 miliar,  turun dari jumlah aset Rp860,10 miliar hingga periode tahun sebelumnya. ***