EmitenNews.com - Wilmar Cahaya Indonesia (CEKA) per 31 Desember 2023 mencatat laba Rp153,57 miliar. Anjlok 30 persen dari edisi sama tahun sebelumnya sebesar Rp220,70 miliar. Dengan hasil itu, laba per saham dasar susut menjadi Rp258 dari periode sebelumnya Rp371. 

Pendapatan dari kontrak dengan pelanggan Rp6,33 triliun, naik tipis 3,09 persen dari posisi sama 2022 senilai Rp6,14 triliun. Beban pokok penjualan Rp5,94 triliun, bengkak tipis dari episode sama tahun sebelumnya Rp5,72 triliun. Laba kotor Rp388,51 miliar, turun 7,84 persen dari Rp421,60 miliar. 

Beban penjualan Rp145,22 miliar, bengkak dari Rp95,77 miliar. Beban umum dan administrasi Rp57,29 miliar, naik tipis dari Rp56,58 miliar. Rugi selisih kurs bersih Rp465,97 juta, drop 121 persen dari surplus Rp2,11 miliar. Rugi pelepasan aset tetap Rp1,67 miliar, bengkak 392 persen dari surplus Rp577,39 juta.

Pendapatan dan beban operasi lain-lain Rp3,17 miliar, turun 69 persen dari edisi sama 2022 senilai Rp10,28 miliar. Total beban usaha Rp201,48 miliar, bengkak dari Rp139,38 miliar. Laba usaha Rp187,02 miliar, merosot dari Rp282,22 miliar. Pendapatan bunga Rp10,78 miliar, melejit dari akhir 2022 senilai Rp1,69 miliar. 

Pajak final atas pendapatan bunga Rp2 miliar, bengkak dari Rp344,13 juta. Pendapatan bunga bersih setelah dikurangi pajak final Rp8,77 miliar, melejit dari Rp1,35 miliar. Beban bunga Rp1,82 juta, susut dari Rp429,58 juta. Pendapatan lain-lain Rp8,77 miliar, melangit 853 persen dari edisi sama tahun sebelumnya Rp924,82 juta.

Jumlah beban pajak penghasilan badan Rp42,23 miliar, susut dari Rp62,71 miliar. Total ekuitas Rp1,64 triliun, naik dari akhir 2022 sebesar Rp1,55 triliun. Jumlah liabilitas Rp251,27 miliar, bengkak dari akhir tahun sebelumnya Rp168,24 miliar. Total aset Rp1,89 triliun, naik dari akhir 2022 sebesar Rp1,71 triliun. (*)