EmitenNews - PT Austindo Nusantara Jaya (ANJT) menggelontorkan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai Rp1,2 triliun pada tahun ini. Dana digunakan untuk pembangunan pabrik (mill) di Papua Barat dengan anggaran sebesar Rp189 miliar, pembangunan unit frozen line untuk ekspor edamame sebesar Rp86 miliar, dan lainnya digunakan untuk pembangunan infratruktur di Papua Barat serta untuk modal penanaman di Papua. Mengatakan hal tersebut Direktur Keuangan ANJT, Lucas Kurniawan kepada pers di Jakarta, Jumat (26/01/2018). Dana belanja modal juga akan digunakan untuk melakukan peremajaan (Replanting) di kebun sawit Belitung. Di tahun ini, ANJT akan melanjutkan peremajaan kebun sawit. Pada tahun ini, perseroan menargetkan peremajaan di kebun Belitung dan Binanga. Dari dua kebun tersebut akan ada lahan seluas 1.500 ha yang akan diremajakan. Sektor sawit menyumbang pendapatan utama ANJT, namun perusahaan ini terus mengembangkan produk non-sawitnya seperti sagu dan Edamame. Perseroan memproyeksi produksi edamame segar akan meningkat. Ditambah, tahun ini ANJT tengah fokus menyelesaikan pembangunan unit frozen line serta mendapatkan sertifikasi keamanan pangan. Dengan begitu ANJT dapat memulai ekspor edamame beku di 2019. Disampaikan bahwa hingga kini pembangunan unit frozen line ini masih sesuai dengan perencanaan. ANJT berencana pabrik ini akan selesai pada kuartal III tahun ini dan sudah menjalin kerjasama dengan AJI HK Ltd (AJI), salah satu anak perusahaan Asia Foods Group untuk menggarap ekspor edamame beku.