EmitenNews.com—PT Indonesia Prima Property Tbk (OMRE) mengklarifikasi terkait rencana penggunaan dana hasil right issue atau Penerbitan Saham Baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) sebagaimana dipertanyakan oleh otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI).


Njudarsono Yusetijo, Direktur OMRE mengatakan bahwa dana hasil right issue akan digunakan untuk pembayaran utang kepada PT Manning Development sebesar Rp577,58 miliar. Apabila nantinya tidak mencukupi, manajemen telah menyiapkan skema pembayaran lainnya bersumber dari dana lainnya dengan terlebih dahulu mengajukan persetujuan dari pemegang saham.


"Perseroan (juga) melakukan perpanjangan perjanjian utang dan tetap mencatatkan utang kepada PT Manning Development sejumlah Rp577,58 miliar," tulis Darsono dalam keterbukaan informasi publik BEI, Senin (7/11).


Sementara itu right issue yang akan dilakukan oleh perseroan dipastikan tidak berbarengan dengan penerbitan waran. Untuk penyetoran dana dari right issue itu akan dilakukan dalam bentuk uang (tunai), kecuali apabila PT Manning Development yang menjadi pembeli siaga.


"Dikaitkan dengan perubahan kepemilikan saham First Pacific Capital Group Limited di Perseroan belakangan ini, maka PMHMETD ini tidak akan menyebabkan perubahan pengendalian perseroan," sambungnya.


Seperti diketahui sebelumnya Konglomerat Anthoni Salim telah menjala portofolio bisnis dan investasinya, melalui First Pacific Capital Group Ltd yang merupakan perusahaan miliknya. Salim menambah kepemilikan sahamnya di emiten properti PT Indonesia Prima Property Tbk (OMRE).


Secara umum, lanjut Darsono, penerbitan right issue ini akan memberikan dampak pada kinerja keuangan perseroan karena terjadi peningkatan modal disertai dengan kenaikan kas perseroan dan penurunan utang.


Seperti di ketahui pada tanggal 26 Oktober 2022 telah terjadi transaksi saham Perseroan di Pasar Negosiasi sebesar 72 juta saham atau 4,1 persen dari listed share (1.745.000.000 saham) senilai Rp36,36 miliar dan pada tanggal 19 Oktober 2022 telah terjadi transaksi saham Perseroan di Pasar Negosiasi sejumlah 82 juta saham atau 4,70 persen dari listed share senilai Rp43,87 miliar yang juga dilakukan oleh anggota bursa Equity Sekuritas Indonesia (BS) sebagai anggota bursa beli dan sebagai anggota bursa jual. 


Perseroan mengetahui transaksi perubahan kepemilikan saham setelah menerima lampiran surat First Pacific Capital Group Limited ke Otoritas Jasa Keuangan tanggal 28 Oktober 2022. Perseroan telah menyampaikan laporan perubahan kepemilikan saham dimaksud melalui Form E009 dalam SPE-IDXnet pada tanggal 1 November 2022.