Asing Masuk, Serok 8 Saham Ini Saat IHSG Ambles 1,94 Persen di Sesi I

EmitenNews.com- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), hingga penutupan sesi I siang hari ini Jumat (1/6) melemah -1,94% atau -136,844 point ke level 6.913,482. Sementara investor asing mencatatkan pembelian bersih alias net buy Rp146 miliar diseluruh pasar.
Total transaksi hingga penutupan siang hari ini mencapai Rp8,4 triliun dari 16,9 miliar saham yang diperdagangkan. Investor asing tercatat melakukan aksi beli sebesar Rp2,3 triliun dan aksi jual sebesar Rp2,1 triliun. Sehingga investor asing mencatakan pembelian bersih alias net buy sebesar Rp146,08 miliar diseluruh pasar.
Sebanyak 129 saham menguat, 399 saham melemah, dan sisanya stagnan. Saham-saham yang nilainya terbesar dibeli asing atau net buy adalah adalah Bumi Resources MIneral BRMS) senilai Rp51,1 miliar, PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) Rp 41,1 miliar, Astrindo Nusantara Infrasruktur (BIPI) senilai Rp15,6 miliar, Bank Neo (BBYB) senilai 11,6 miliar, Indosat ( ISAT) senilai Rp8,4 miliar, Astra International Indonesia ASII) senilai Rp8,4 miliar, dan Panin Financial ( PNLF) senilai Rp5,8 miliar.
Saham-saham yang yang mengalami kenaikan harga diantaranya TECH sebesar Rp250 menjadi Rp6.960 per lembar dan RDTX sebesar Rp100 menjadi Rp8.300 per lembar serta LPGI sebesar Rp100 menjadi Rp9.300 per lembar.
Saham-saham yang mengalami penurunan harga diantaranya BYAN sebesar Rp1.375 menjadi Rp63.000 per lembar dan UNTR sebesar Rp1.100 menjadi Rp428.900 per lembar serta ITMG sebesar Rp1.075 menjadi Rp31.525 per lembar.
Saham-saham yang teraktif diperdagangkan diantaranya GOTO kali sebanyak 24.910 kali senilai Rp653,1 miliar kemudian MTWI sebanyak 24.808 kali senilai Rp10,5 miliar dan WINR sebanyak 23.234 kali senilai Rp63,7 miliar.
Related News

Rata-rata Harga Beras di Penggilingan April 2025 Mengalami Penurunan

Tiap Koperasi Merah Putih Akan Dapat Rp4-5 Miliar Wujud Barang

BGN: Anggaran, SDM, dan Infrastruktur Kunci Sukses Program MBG

HBA Periode Pertama Mei 2025 Ditetapkan USD121,15 per Ton

DJPK Luncurkan Program SINERGI, Atasi Gap Pembangunan Infrastruktur

Tengok! Berikut 10 Saham Top Losers Pekan Ini