EmitenNews.com - PT Astra International (ASII) paruh pertama 2022 telah menyerap belanja modal Rp7,6 triliun. Itu sekitar 29,5 persen dari total belanja modal sepanjang tahun ini di kisaran Rp25-26 triliun.


Gelontoran belanja modal itu, mayoritas mengalir untuk bisnis pertambangan dan alat berat. Misalnya, untuk peremajaan alat pertambangan, transformasi, dan logistik, Hermina, dan digital. ”Untuk tahun depan bisa kami sampaikan,” tutur Djony Bunarto Tjondro, Presiden Direktur Astra International. 


Alat berat dan pertambang mendapt porsi terbesar karena berkontribusi terbesar. Itu menyusul lonjakan harga komoditas. Alat berat mendapat berkah. Setidaknya, pertambangan dan alat berat berkontribusi 42 persen dari total pendapatan Astra Rp144 triliun. ”Aslinya, seluruh elemen bisnis Astra sepanjang semester pertama,” imbuhnya.


Sementara itu, kontribusi infrastruktur mulai memberi hasil cukup positif. Sedang untuk bisnis baru belum bisa memberi impack, tapi masih sesuai proyeksi. ”Oleh karena itu, kami tetap mendongkrak pengembangan portofolio tujuh lini bisnis, didukung kas, momentum baik, peluang terbaik, sesuai sektor, misalnya layanan kesehatan. (*)