EmitenNews.com—PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk. (BIPI) yang bergerak di sektor investasi yang berfokus pada infrastruktur energi terintegrasi, mengumumkan telah resmi mengakuisisi PTT Mining Ltd (PTTML) Hongkong, yang saat ini memiliki 3  konsesi tambang batu bara di Kalimantan, Indonesia, yaitu Jembayan, Sebuku dan Penajam.

 

Konsesi Jembayan adalah satu-satunya aset penghasil batu bara saat ini dan memiliki 71 juta ton cadangan batu bara dan 493 juta ton sumber daya batu bara (berdasarkan laporan JORC 2020). Tambang ini menghasilkan batu bara berkualitas tinggi dengan nilai kalori rata-rata 5.500 Kcal/kg (GAR) dan produksi tahunan rata-rata historis sebesar 6 juta ton. Selain itu, Jembayan diproyeksikan akan melanjutkan produksi stabil sebesar 6 juta ton tahun ini menjadi kontributor pendapatan utama bagi Astrindo.

 

Akuisisi ini akan memperkuat kinerja keuangan Astrindo, terutama dengan Harga Batubara Acuan (HBA) yang masih tinggi saat ini berada di harga USD277,05/ton pada Februari 2023 dibandingkan dengan USD188,38/ton pada Februari 2022.

 

Menurut Ray Anthony Gerungan, Direktur Utama Astrindo, "Kami sangat bersyukur setelah mendapatkan persetujuan dari para Pemegang Saham akhirnya proses akuisisi PTTML selesai hari ini, Rabu (15/2/2023), dan PTTML resmi menjadi bagian dari Grup Astrindo. Saya bersyukur atas kerja keras dan dedikasi tim kami untuk menyelesaikan transaksi ini serta apresiasi untuk tim PTT atas komitmen dengan Astrindo sampai penyelesaian. Akuisisi ini adalah sebuah langkah besar untuk kami dan akan menjadi pendorong utama untuk mencapai tujuan dekarbonisasi membangun hilirisasi fasilitas pengolahan batu bara yang dapat menurunkan emisi karbon batu bara saat ini.

 

Michael Wong, Direktur Astrindo mengatakan "Dampak langsung dari akuisisi PTTML terhadap prospek keuangan Astrindo sangat luar biasa. Kinerja keuangan di tahun 2023 akan meningkat tajam seiring dengan selesainya proses akuisisi PTTML. Selanjutnya, kami dapat menyampaikan kembali bahwa kinerja Astrindo sendiri untuk periode 3 bulan Q3 2022 dari sisi pendapatan tercatat sebesar USD6,28 juta. Sementara itu, catatan pendapatan PTTML sampai dengan Q3 2022 itu sekitar USD244,64 juta, sehingga apabila secara proforma total pendapatan untuk periode 9 bulan Perseroan akan menjadi 6x lipat dari 2021 (year-on-year). Kami berharap bahwa kinerja PTTML di 2023 dapat stabil dan bahkan meningkat mengingat rata-rata harga batu bara masih lebih tinggi dari 2022.

 

Kami percaya bahwa dengan neraca dan arus kas yang lebih baik, prospek fundamental BIPI telah berubah menjadi Perusahaan yang lebih menarik dan kuat secara finansial bagi para pemegang saham dan pemangku kepentingan.