EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi tidak banyak bergerak. Paling banter indeks akan berayun pada area support 6.200, dan resisten 6.320. Investor disarankan tetap berhati-hati dengan aksi profit taking akhir pekan.
Terlebih setelah kenaikan ekuitas cukup signifikan. Tidak dipungkiri indeks PMI manufaktur Indonesia September di kisaran 52.2 menjadi angin segar. Angka itu, jauh melebihi ekspektasi dari periode sebelumnya 43.7. ”Jadi, aktivitas manufaktur Indonesia kembali masuk area ekspansi atau pertumbuhan,” tutur Anissa Septiwijaya Research analyst Reliance Sekuritas.
Sejumlah saham laik koleksi antara lain Bank Syariah Indonesia (BRIS), Unilever (UNVR), HM Sampoerna (HMSP), Bank Mandiri (BMRI), Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Adaro Energi (ADRO), dan Delta Dunia Makmur (DOID).
Sementara itu, dari regional, bursa Jepang mayoritas dibuka melemah setelah rekan-rekan di Amerika Serikat (AS) mencatat penurunan lebih lanjut. Investor masih terus khawatir dengan inflasi, dan perdebatan di Washington. (*)
Related News

Produksi Migas PHE Tumbuh 5% dalam Tiga Tahun Terakhir

Perkuat Struktur, Kemenkeu Bentuk Tiga Unit Baru Strategis

RI-Singapura Gelontorkan USD10 Miliar Garap Energi Hijau

IHSG Ditutup Turun 0,68 Persen, 3 Saham LQ45 Ini Pemicunya

Pelanggan KA Panoramic Januari-Mei 2025 Bertambah 34,38 Persen

Kemenperin Inisiasi Siprosatu, Percepat Digitalisasi Industri Sawit