Bahlil Sebut Investor Cina Banyak Bangun Smelter, Karena Siap Dengan Pembiayaan

EmitenNews.com - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia meminta perbankan nasional membiayai pengusaha nasional dalam membangun smelter untuk mengurangi dominasi investor dari China.
"Kasih tahu orang perbankan agar mereka segera membiayai pengusaha nasional yang melakukan pembangunan smelter," kata Bahlil setelah menggunakan hak suaranya di TPS 04 Duren Tiga Jakarta Selatan, Rabu (14/2).
Bahlil mengatakan bahwa 80 persen dari Izin Usaha Pertambangan (IUP) nikel dimiliki oleh orang Indonesia. Akan tetapi, kata dia, para pengusaha Indonesia nantinya menjual hasil pertambangan tersebut kepada para pemilik smelter.
"Siapa yang punya smelter? Investor. Kenapa investor China paling banyak? Karena dia yang menyiapkan pembiayaannya," kata Bahlil.
Oleh karena itu, tutur dia melanjutkan, apabila ingin Indonesia yang mengolah hasil tambang tersebut, maka dibutuhkan pembiayaan dari perbankan nasional.
Bahlil juga mengatakan bahwa Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 menjadi tantangan untuk mencapai target investasi 2024 sebesar Rp1.650 triliun.
"Pasti setiap masa pemilu dunia akan berkorelasi ke ekonomi," katanya.(*)
Related News

Bank Minta Agunan KUR di Bawah Rp100 Juta, Siap Terima Sanksi

Bank DKI Bagikan Dividen Rp249 Miliar, Rp529M Pengembangan Usaha

IKI April 2025 Melambat Akibat Penurunan Pesanan Baru

Realisasi Belanja Negara per Maret 2025 Rp620,3 Triliun

Maret 2025, Dalam Sebulan Pendapatan Negara Naik Rp200 Triliun

Harga Emas Antam Kamis ini Turun Rp33.000 per Gram