EmitenNews.com - PT Waskita Karya Tbk (WSKT) akan kembali meminta persetujuan rencana Penambahan Modal Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) III atau right issue dalam  Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang rencananya akan dilaksanakan pada Semester I tahun 2023.

 

Penambahan Modal Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“PMHMETD”) atau right issue yang sempat tertunda pada tahun 2022 tersebut yaitu PMHMETD PUT III akan dilaksanakan pada tahun 2023,” tulis Direktur Utama  Waskita Karya Tbk (WSKT) Destiawan Soewardjono dalam menjawab pertanyaan BEI sehubungan dengan volatilitas Transaksi Efek WSKT belakangan ini.

 

Akan tetapi, rencana tersebut menunggu penyelesaikan peninjauan ulang secara komprehensif terhadap implementasi Master Restructuring Agreement (MRA). "Pemegang Saham Utama Perseroan, dalam hal ini Pemerintah Republik Indonesia akan melakukan peningkatan modal dalam bentuk Penyertaan Modal Negara (“PMN”) tahun anggaran 2022 senilai Rp3 triliun yang akan diserap melalui proses PMHMETD PUT III," jelas Destiawan.

 

Padahal sebelumnya, WSKT mengumumkan menunda pelaksanaan Penambahan Modal Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau right issue melalui Mekanisme Penambahan Umum Terbatas III (PUT III) karena kondisi pasar global yang menantang dan kurang kondusif, sehingga mempengaruhi kinerja harga saham Perseroan.

 

“Penundaan ini dilakukan hingga kondisi harga saham dan kinerja Perseroan membaik,” tulis manajemen WSKT ke Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Sabtu (31/12/2022).


Saham WSKT sepanjang tahun 2022 ini turun 43,3 persen setelah ditutup pada harga Rp360 per saham di akhir perdagangan tahun 2022.

 

Sedangkan di pembukaan perdagangan awal tahun 2022 saham WSKT berada di level Rp635.

 

Sementara pada penutupan sore hari ini, WSKT berada di harga Rp238. Dengan demikian WSKT telah turun 52,1 persen sepanjang tahun ini.