EmitenNews.com - PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk berhasil menekan cost of fund atau biaya dana ke tingkat terendah sepanjang sejarah. Pada akhir September 2021 biaya dana BRI mencapai 2,14 persen, jauh lebih baik dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu sebesar 3,45 persen.


Direktur Utama BRI (Persero), Tbk Sunarso, menyebut kemampuan BRI menekan biaya dana tersebut tidak lepas dari keberhasilan perseroan melakukan transformasi struktur liabilitas.


"Penurunan biaya dana ini tak terlepas dari keberhasilan kami dalam meningkatkan dana murah atau Current Account Saving Account (CASA) yang tercatat Rp673,1 triliun pada triwulan ketiga 2021. Naik sekitar 5,3 persen dari periode yang sama tahun 2020 yang sebesar Rp639,2 triliun." kata Sunarso dalam keterangan persnya, Senin (29/11).


Selain itu tabungan yang dihimpun BRI pada triwulan III 2021 mencapai Rp467,7 triliun dan giro sebesar Rp205,5 triliun, naik dari masing-masing Rp424 triliun dan Rp215 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.


Adapun total dana pihak ketiga yang dibukukan BRI hingga September 2021 mencapai sebesar Rp1.121 triliun, atau naik sekitar 5,5 persen dari kurun waktu yang sama pada 2020, yakni sebesar Rp1.062,7 triliun.


Dia pun mengatakan penurunan biaya dana erat kaitannya dengan efisiensi biaya pendanaan yang dilakukan BRI melalui langkah-langkah strategis transformasi, seperti memperkuat pembayaran ritel dan transaksi perbankan.


"Jadi artinya, efisiensi dari sisi biaya pendanaan, biaya dana berhasil dilakukan oleh BRI melalui berbagai program transformasi tentunya. Dengan memperkuat pembayaran ritel, transaksi perbankan, dan berbagai inisiatif lain terkait dengan pembayaran".


Ia menambahkan perbaikan cost of fund menjadi salah satu pendorong kinerja pendapatan bunga bersih atau Net Interest Income (NII) yang tumbuh signifikan yaitu 26,88 persen menjadi Rp72,43 triliun pada triwulan III 2021.(fj)