EmitenNews.com - PT Bank Tabungan Negara (BBTN) memastikan program pemerintah untuk kesejahteraan rakyat tidak meleset dari sasaran. Misalnya, bantuan sosial (Bansos) Kementerian Sosial (Kemensos), bantuan subsidi upah (BSU) Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker), dan KPR FLPP dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).


Untuk memastikan penerima bantuan program pemerintah itu tepat sasaran, Direktur Utama Bank BTN Haru Koesmahargyo meninjau sejumlah daerah di Cikarang, Kabupaten Bekasi, dan Karawang, Jawa Barat (Jabar). ”Saya ingin memastikan berbagai program pemerintah yang diamanahkan kepada Bank BTN berjalan lancar, dan penerima sesuai data ada,” tutur Haru usai berdialog dengan pekerja penerima BSU di PT Hanes Supply Chain, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jabar, Rabu (29/9).


Selain itu, Haru juga mengunjungi rumah penerima BSU pekerja, rumah debitur KPR FLPP BTN, dan rumah penerima bansos di Karawang. ”Saya melihat semua penerima program pemerintah sudah tepat sasaran. Sesuai data kemensos, dan Kemenaker. Rumah dengan pembiayaan KPR FLPP juga ditempati sesuai nama debitur,” ulasnya. Haru akan mengunjungi berbagai daerah untuk memastikan amanah pemerintah kepada BTN bisa tersalurkan dengan baik. Diterima sesuai data kemensos, kemenaker, PUPR. Program pemerintah seperti BSU telah tepat sasaran. ”Tadi saya menyaksikan dana diterima via rekening penerima BSU masuk utuh tanpa potongan,” ujar Haru.


Haru sempat berbincang dengan Eva Suryani, debitur penikmat fasilitas KPR FLPP. Ia meminta rumah itu, ditempati secara mandiri tidak boleh dijual untuk mengambil untung. ”Penerima KPR bersubsidi itu rumah pertama, dan ditempati. Berdasar kunjungan kami, kriteria itu terpenuhi,” ucapnya. Per 10 September 2021 untuk BSU pekerja disalurkan melalui Bank BTN mencapai sekitar 100 persen. Tersalur ke rekening pekerja berjumlah 430.196 orang dengan nilai Rp430 miliar. Sedang penyaluran bansos kemensos melalui Bank BTN selama 2021 per 22 September 2021 telah mencapai 100 persen. Baik untuk program keluarga harapan (PKH) maupun program sembako dengan nilai masing-masing Rp682,53 miliar, dan Rp1,16 triliun. 


Sementara, penyaluran pembiayaan rumah program KPR FLPP per 21 September sudah menembus 93.985 unit senilai Rp10,3 triliun. Jumlah itu, telah menyerap 89 persen dari kuota KPR FLPP diberikan Kementerian PUPR kepada Bank BTN 105.562 unit senilai Rp11,2 triliun. ”Kami berusaha sebaik mungkin untuk bisa memenuhi harapan, dan target yang telah ditetapkan pemerintah,” beber Haru.


Sebagai kepanjangan tangan pemerintah, BTN akan berperan aktif mendukung program pemerintah. Secara korporasi peran BTN sebagai lokomotif pemulihan ekonomi nasional (PEN), khususnya pembiayaan rumah bagi MBR akan terus ditingkatkan. Dengan begitu, BTN akan tetap menjadi pemeran utama dalam implementasi program pemerintah. (*)