EmitenNews.com -PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) melaporkan Laba Bersih Setelah Pajak (NPAT) konsolidasi sebesar Rp2,60 triliun selama Januari-September 2023. Posisi ini naik 38,35 persen dari sebelumnya Rp1,87 triliun pada periode sama 2022.

 

Laba tersebut membuat Net Interest Margin (NIM) berhasil tumbuh sebesar 26 basis poin (bps) Year-on-Year (YoY), dengan Pendapatan Operasional meningkat sebesar 7% YoY menjadi Rp13,3 triliun.

 

Direktur Utama Bank Danamon, Daisuke Ejima, mengatakan pihaknya akan terus mempertahankan dan berusaha melampaui pencapaian ini ke depannya, termasuk semakin menjajaki dan mengoptimalkan kolaborasi dengan para pelaku bisnis dalam jaringan ekosistem MUFG .

 

"Kami juga berkomitmen untuk terus berinvestasi dalam membangun fondasi kami untuk menopang pertumbuhan jangka panjang termasuk di bidang IT, Digital, SDM, dan jaringan kantor cabang sehingga kami dapat mewujudkan semangat 'Grow with Us' bersama nasabah dan komunitas melalui layanan kami," ujar Daisuke dalam keterangan resminya, Senin (30/10/2023).

 

Selanjutnya, total Kredit dan Trade Finance tumbuh sebesar 18% YoY atau mencapai Rp166,2 triliun, didukung pertumbuhan kredit yang lebih kuat di semua segmen bisnis.

 

Kontributor terbesar dari jumlah loan portfolio adalah kredit segmen Enterprise Banking & Financial Institution yang mencapai Rp75,6 triliun, tumbuh 14% YoY, disusul kredit yang berasal dari pembiayaan PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk, (Adira Finance) - anak perusahaan Danamon, sebesar Rp52,8 triliun, tumbuh 26% YoY.

 

Pembiayaan baru Adira Finance tumbuh sebesar 39% YoY. Kredit Konsumer mencapai tingkat pertumbuhan tertinggi sebesar 31% YoY, mencapai Rp15,3 triliun, sedangkan Kredit UKM menunjukkan pertumbuhan 10% YoY.

 

Di tengah kondisi suku bunga yang tinggi, Danamon dapat mempertahankan pertumbuhan pendanaan granular sebesar 9% YoY.

 

Danamon menyeimbangkan pertumbuhan kredit yang tinggi dengan manajemen kualitas aset yang memadai. Hal ini tercermin dari rasio Loan at Risk (LAR), termasuk restrukturisasi Covid-19 yang masih direlaksasi, berhasil turun menjadi 12,3% atau membaik 190 bps YoY.