EmitenNews.com—PT XL Axiata Tbk (EXCL) mencatat laba bersih sebesar Rp981,2 miliar dalam sembilan bulan pertama tahun 2022, atau menyusut 3,4 persen dibanding periode sama tahun 2021 yang terbilang Rp1,016 triliun.


Akibatnya, laba bersih per saham dasar melorot ke level Rp93 per lembar, sedangkan di akhir September 2021 berada di level Rp95.


Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan kuartal III 2022 dengan penelaahan terbatas  emiten telekomunikasi itu yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (7/11/2022).


Padahal, pendapatan tumbuh 9,06 persen menjadi Rp21,595 triliun yang ditopang peningkatan pendapatan data dan layanan digital sebesar 8,9 persen menjadi Rp19,711 triliun.


Pendapatan jasa interkoneksi dan jasa telelomunikasi lainya naik 47,9 persen menjadi Rp1,006 triliun. Hanya pendapatan percakapan dan SMS amblas 23,55 persen menjadi Rp792,87 miliar.


Sayangnya, beban penyusutan membengkak 3,4 persen menjadi Rp7,677 triliun. Senasib, beban infrastruktur naik 2,08 persen menjadi Rp6,074 triliun.


Bahkan beban interkoneksi dan beban langsung lainnnya melonjak 95,6 persen menjadi Rp2,017 triliun.


Demikian juga dengan biaya keuangan bengkak 6,6 persen menjadi Rp1,889 triliun. Dampaknya, laba sebelum pajak terkikis 5 persen menjadi Rp1,193 triliun.


Sementara itu, kewajiban jangka pendek membengkak 19,6 persen dibanding akhir tahun 2021 menjadi Rp25,063 triliun. Pemicunya, pinjaman jangka pendek melonjak 485 persen menjadi Rp5,131 triliun.


Demikian juga dengan kewajiban jangka panjang yang membengkak 13,2 persen menjadi Rp35,9 triliun. Hal itu didorong oleh kewajiban sewa yang naik 11,45 persen menjadi Rp23,233 triliun.


Sedangkan ekuitas tumbuh 3,1 persen menjadi Rp20,711 triliun. Sehingga aset meningkat 12,2 persen menjadi Rp81,675 triliun.