EmitenNews.com - Pratama Abadi Nusa Industri (APNI) bebas dari pantauan khusus. Emiten properti Agung Sedayu Group itu, akan menghirup udara segar mulai hari ini, Senin (29/8). Ya, tepatnya bebas dari belenggu suspensi.


Perseroan menjalani pembekuan akibat turbulensi saham luar biasa. Pratama Abadi merupakan salah satu penghuni papan pengembangan di lintasan pasar modal indonesia. Sepanjang semester I-2022 mencatat penjualan Rp174,3 miliar, naik 40,43 persen dibanding periode sama tahun lalu Rp124,1 miliar.


Itu ditopang penjualan kaleng Rp2,51 miliar, turun dibanding episode sama tahun lalu Rp3,45 miliar. Pengolahan hasil perikanan Rp166,6 miliar, naik 41,44 persen dibanding edisi sama tahun lalu Rp117,8 miliar. Pendapatan jasa pembekuan Rp1,2 miliar, turun 20,13 persen dari edisi sama tahun lalu Rp1,52 miliar.


Lalu, jasa penyimpanan cold storage Rp3,94 miliar, naik 194,14 persen dibanding periode sama tahun lalu Rp1,34 miliar. Beban pokok penjualan naik 43,22 persen menjadi Rp165,4 miliar dibanding periode sama tahun lalu Rp115,4 miliar. Laba kotor Rp8,97 miliar, naik 3,28 persen dibanding periode sama tahun lalu Rp8,68 miliar.


Laba bersih Rp951,5 juta, naik 18,39 persen dibanding periode sama tahun lalu Rp803,6 juta. Total aset naik menjadi Rp178,7 miliar dari akhir 2021 sejumlah Rp163,9 miliar. Total liabilitas Rp135,8 miliar naik dari akhir 2021 sebesar Rp121,9 miliar. Total ekuitas Rp42,9 miliar naik dari edisi akhir 2021 sejumlah Rp41,9 miliar. (*)