EmitenNews.com - PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU) mencatatkan laba bersih sebesar Rp594,82 miliar hingga akhir September 2025. Capaian ini didorong oleh kinerja positif dari sisi underwriting, hasil investasi, hingga kinerja anak usaha.
Berdasarkan laporan keuangan konsolidasian unaudited yang dipublikasikan pada pekan lalu, laba TUGU Januari-September 2025 terlihat turun 29,2% dibandingkan laba bersih periode yang sama tahun sebelumnya. Meski demikian dalam laporan keuangan ini TUGU melakukan penyajian kembali atau restated laba kuartal III-2024 berdasarkan PSAK 117.
Berdasarkan penyajian ulang tersebut, laba bersih periode yang sama tahun lalu tercatat Rp840,45 miliar, sementara laporan sebelumnya menunjukkan Rp552 miliar.
Analis Trimegah Sekuritas Kharel Devin F menilai bahwa laba anak usaha Pertamina ini terlihat turun karena adanya restated akibat penerapan PSAK 117 di industri asuransi. Menurutnya, tidak hanya hanya TUGU yang melaporkan laba turun, namun juga perusahaan asuransi lainnya juga banyak melakukan hal yang sama.
“PSAK 117 membuat penyajian laporan keuangan industri asuransi lebih kompleks. Secara nominal, hasil jasa asuransi terlihat menurun, tetapi hal itu lebih disebabkan oleh pergeseran cara pencatatan pendapatan dan beban, bukan penurunan kinerja operasional,” kata Kharel.
Bila dibedah lebih dalam, TUGU melaporkan pendapatan jasa asuransi mencapai Rp5,97 triliun. Dari jumlah tersebut, TUGU meraih hasil jasa asuransi sebesar Rp682,63 miliar turun 31,8% secara YoY. Penurunan ini terjadi seiring penyesuaian pengakuan pendapatan dan beban sesuai PSAK 117.
Berikutnya, TUGU mencatatkan hasil investasi tercatat meningkat sekitar 21% YoY menjadi Rp509,05 miliar. Perseroan juga mencatat pendapatan usaha lainnya Rp390,94 miliar, terutama dari anak usaha yang bergerak di bidang manajemen risiko dan layanan asuransi.
Secara konsolidasian, total aset mencapai Rp32,12 triliun dan ekuitas Rp10,93 triliun, masing-masing naik 19,7% dan 4,4% dibanding posisi akhir Desember 2024.
Kharel menambahkan, perubahan tersebut justru meningkatkan transparansi dan konsistensi laporan keuangan di industri asuransi. “Dalam konteks valuasi, TUGU masih menunjukkan posisi keuangan yang kuat dengan pertumbuhan aset dan ekuitas yang sehat,” ujarnya.
Ia menyebut peningkatan hasil investasi menjadi faktor utama yang menarik dari kinerja TUGU pada Kuartal III ini. Maklum, aset investasi TUGU terus meningkat hingga tercatat Rp12,23 triliun pada akhir September 2025.
“Perusahaan berhasil menjaga portofolio investasi di tengah pasar obligasi yang fluktuatif. Jika tren ini berlanjut, kinerja hingga akhir tahun masih berpotensi sejalan bahkan dengan tahun lalu,” kata Kharel.
PSAK 117 – Kontrak Asuransi menggantikan PSAK 104 – Kontrak Asuransi (d/h bernama PSAK 62 – Kontrak Asuransi) yang sebelumnya digunakan oleh industri asuransi. Standar ini mengatur pengakuan pendapatan berbasis insurance service result dan memperkenalkan komponen baru yaitu Contractual Service Margin (CSM), bagian dari liabilitas kontrak yang mencerminkan laba masa depan yang akan diakui secara bertahap selama periode pertanggungan.
Dalam bahasa sederhana, CSM adalah keuntungan masa depan dari kontrak asuransi yang belum boleh diakui dan disimpan sementara di neraca, lalu diakui secara bertahap sebagai laba seiring berjalannya masa pertanggungan.
Related News
                            Pengendali Arkadia Digital (DIGI) Serok Saham Rp1,8M
                            WTON Rajai Pasar, Kantongi Pendapatan Rp2,5T di Q3-2025
                            CUAN Dipegang Prajogo 84,08%! Investor Tembus 111.665 Orang
                            PSAB Minta Restu Lepas Tambang Anak Usaha USD540 Juta
                            BSSR Tebar Dividen Interim USD35 Juta, Yield Jumbo!
                            Laba Bank BJB (BJBR) Rontok 32 Persen Sisa Rp790,6M di Q3 2025
                    
                
                
            
                                
                                    
                
                    
                    
                    
                    
                    
                    
                    
            
            




