BEI Keluarkan Pengumuman Penting pada Saham Emiten Menara Ini

Screen perdagangan saham di BEI.
EmitenNews.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) menyampaikan bahwa pihaknya tengah memantau pergerakan saham PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk. (CENT) karena adanya peningkatan harga saham di luar kebiasaan (Unusual Market Activity/UMA).
Emiten menara telekomunikasi, PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk (CENT) sahamnya melonjak 34,83% ke Rp 120 pada perdagangan Kamis (17/4/2025) pekan lalu.
Sebelumnya, pada 16 April 2025, saham Centratama juga melejit 34,85%. Padahal harga saham CENT per 4 Maret 2025 masih Rp 36 per lembar. Tapi tiba-tiba melambung 233,33% ke Rp 120 per penutupan 17 April.
Pada perdagangan hari ini Senin (21/4) saham CENT turun Rp4 atau melemah 3 % menjadi Rp116 per lembar saham.
BEI mengungkapkan informasi terakhir mengenai Perusahaan Tercatat adalah informasi tanggal 15 April 2025 yang dipublikasikan melalui website PT Bursa Efek Indonesia (Bursa) perihal pemberitahuan rencana rapat umum pemegang saham tahunan dan luar biasa.
" Sehubungan dengan terjadinya Unusual Market Activity pada saham CENT maka perlu kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini dan mengimbau para investor untuk memperhatikan jawaban atas permintaan konfirmasi bursa," tulis Yulianto Aji Sadono Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI pada Kamis (17/4).
Investor juga disarankan mencermati kinerja perusahaan dalam setiap keterbukaan informasi dan dihimbau untuk mengkaji kembali corporate action perusahaan tercatat apabila belum mendapat persetujuan RUPS.
"BEI juga menyarankan investor untuk mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan investasi,"pungkasnya.
Centratama Telekomunikasi (CENT) hingga akhir 2024 masih membukukan rugi bersih Rp 1,77 triliun.
Angka rugi tersebut melonjak 109% dari Rp 844,39 miliar dibandingkan pada tahun sebelumnya.
Sedangkan pendapatan CENT sebesar Rp 2,46 triliun di tahun 2024 atau turun tipis dari tahun 2023 di posisi Rp 2,49 triliun.
Related News

Bank Minta Agunan KUR di Bawah Rp100 Juta, Siap Terima Sanksi

Bank DKI Bagikan Dividen Rp249 Miliar, Rp529M Pengembangan Usaha

IKI April 2025 Melambat Akibat Penurunan Pesanan Baru

Realisasi Belanja Negara per Maret 2025 Rp620,3 Triliun

Maret 2025, Dalam Sebulan Pendapatan Negara Naik Rp200 Triliun

Harga Emas Antam Kamis ini Turun Rp33.000 per Gram