BEI Sorot Lini Usaha Baru, Ini Argumen Cashlez (CASH)

Pengurus Cashlez berfoto bersama di sela-sela pelaksanaan rapat umum pemegang saham luar biasa perseroan. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Cashlez (CASH) bakal menambah kegiatan usaha baru. Yaitu, penyelenggaraan penunjang sistem pembayaran, penerbitan piranti lunak, perdagangan eceran alat telekomunikasi. Kemudian, perdagangan eceran mesin lainnya, dan perlengkapannya.
Perseroan akan mengembangkan layanan penunjang sistem pembayaran seperti Payment Point Online Bank (PPOB) untuk pembayaran PLN, PDAM, dan tagihan lainnya. Layanan itu, akan terintegrasi dengan sistem point of sale (POS) milik perseroan, dan ditujukan kepada merchant, UMKM, dan individu. Itu sejalan tren adopsi QRIS, dan pertumbuhan transaksi digital (55,4 juta pengguna akhir 2024).
Selanjutnya, perseroan akan menerbitkan software kasir, inventory, dan aplikasi bisnis lainnya berbasis cloud dan mobile, sebagai solusi digital terintegrasi untuk merchant. Software itu, akan menjadi bagian dari ekosistem Cashlez, yang mendukung digitalisasi UMKM melalui pendekatan offline to online.
Berikutnya, perseroan akan menjual dan menyewakan perangkat seperti mesin EDC Android, Soundbox, dan alat pendukung transaksi lainnya. Perangkat itu, merupakan bagian penting dari sistem pembayaran tawaran perseroan. Terakhir, perseroan akan menjual perangkat keras penunjang kegiatan bisnis seperti mesin kasir, printer thermal, barcode scanner, dan perlengkapan operasional usaha lainnya.
Produk itu, akan terintegrasi dengan software dan sistem pembayaran yang dikembangkan perseroan. Kuartal pertama 2025, peluncuran layanan PPOB, dan software merchant (6 bulan operasional pertama), mulai distribusi alat telekomunikasi, dan mesin pendukung (EDC, Soundbox, printer, dan lain-lain). Periode 2026-2030 pengembangan, dan ekspansi bertahap berdasarkan evaluasi performa, dan pasar.
Secara operasional, kegiatan usaha baru akan mendorong efisiensi, dan memperluas layanan perseroan ke segmen digital. Nah, dari sisi keuangan, diharapkan terjadi peningkatan pendapatan secara bertahap dari lini usaha baru tersebut, meski akan ada peningkatan belanja modal di tahap awal yang telah diperhitungkan dalam rencana keuangan perseroan.
Perseroan tetap fokus pada solusi teknologi digital untuk sektor perdagangan ritel, dan UMKM. Penambahan kegiatan usaha itu, merupakan bagian dari strategi integrasi vertikal untuk memperkuat posisi perseroan di segmen tersebut. Kendati menambah lini usaha, perseroan tidak menambah sumber daya manusia (SDM).
”Selain alasan efisiensi biaya, keputusan ini didasarkan pada strategi pengembangan awal (early stage) yang fokus pada pengujian pasar dengan menggunakan sumber daya eksisting. Perseroan akan mengevaluasi kebutuhan tambahan SDM secara berkala sesuai skala pertumbuhan kegiatan usaha baru,” tegas Willy Chandry, Presiden Direktur Cashlez. (*)
Related News

Profit Taking, Lidya Anwar Divestasi Seluruh Saham Jaya Swarasa (TAYS)

Kas Makin Gendut, SOHO Sedot Dividen Jumbo dari Anak Usaha

Respons Akuisisi DOID, Ini Sikap Tak Terduga PSAB

Eks Pegawai Terseret Kasus Sritex, BJBR Beber Fakta Sebenarnya

MESOP BUKA Rp4,67 Triliun Berakhir, Telusuri Hasilnya

Jelang Spin Off, BTN Syariah Jajaki Kerja Sama dengan IsDB